Pengertian MSY (Maximum Sustainable Yield)
MSY (Maximum Sustainable Yield) adalah hasil tangkapan terbesar yang dapat dihasilkan dari tahun ke tahun oleh suatu perikanan. Konsep MSY didasarkan pada atas suatu model yang sangat sederhana dari suatu populasi ikan yang dianggap sebagai unit tunggal. Konsep ini dikembangkan dari kurva biologi yang menggambarkan yield sebagai fungsi dari effort dengan suatu nilai maksimum yang jelas, terutama bentuk parabola dari model Schaefer yang paling sederhana (Alam Ikan 1).
MSY (Maximum Sustainable Yield) adalah hasil tangkapan terbesar yang dapat dihasilkan dari tahun ke tahun oleh suatu perikanan. Konsep MSY didasarkan pada atas suatu model yang sangat sederhana dari suatu populasi ikan yang dianggap sebagai unit tunggal. Konsep ini dikembangkan dari kurva biologi yang menggambarkan yield sebagai fungsi dari effort dengan suatu nilai maksimum yang jelas, terutama bentuk parabola dari model Schaefer yang paling sederhana (Alam Ikan 1).
Baca Juga : Mengenal tentang Kepiting (Scylla serrata)
Keuntungan MSY (Maximum Sustainable Yield)
Keuntungan dari penggunaan MSY adalah bahwa konsep ini didasarkan pada gambaran yang sederhana dan mudah dimengerti atas reaksi suatu stok ikan terhadap penangkapan. MSY ditentukan dengan suatu ukuran isik yang sederhana, yakni berat atau jumlah ikan yang ditangkap, sehingga menghindari perbedaan-perbedaan dalam wilayah suatu Negara ataupun antar Negara, dibandingkan dengan kriteria lainnya (misalnya harga hasil tangkapan atau penurunan biaya operasi). Kelemahan dari MSY adalah konsep ini tidak cukup memilikinya tidak dapat dilukiskan dengan gambaran yang demikian sederhana, atau dapat ditentukan dengan mudah, sehingga sangat sulit menentukan letak MSY dari sumberdaya tersebut (Alam Ikan 1).
Apabila level produksi surplus yang dipanen, maka tidak akan mengganggu kelestarian stok sumberdaya ikan. Namun, konsep MSY tidak lepas dari kritikan para ilmuwan. Kritik terhadap MSY antara lain adalah:
Baca Juga : Bentuk dan Koloni Karang
Apabila level produksi surplus yang dipanen, maka tidak akan mengganggu kelestarian stok sumberdaya ikan. Namun, konsep MSY tidak lepas dari kritikan para ilmuwan. Kritik terhadap MSY antara lain adalah:
- Hasil yang didapat tidak bersifat stabil.
- Didasari kondisi keseimbangan atau konsep steady state
- Tidak adanya perhitungan nilai ekonomi.
- Mengabaikan sumberdaya dari aspek interdependensi
- Sulit diterapkan pada multispecies yaitu kondisi perikanan yang memiliki ragam jenis
Bagaimana kalau dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi Maximum Sustainable Yield (MSY)? secara teoritis Maximum Sustainable Yield (MSY) dari aspek ekologi dan ekonomi memiliki pengertian sebagai jumlah tangkapan ikan (predator) terbesar yang dapat diambil dari persediaan suatu jenis ikan (prey) dalam jangka waktu yang tak terbatas. Sedangkan konsep Maximum Sustainable Yield (MSY), bertujuan untuk mempertahankan ukuran populasi ikan pada titik maksimum yaitu saat tingkat pertumbuhan ikan yang maksimum (tingkat tangkapan maksimum yang memberikan manfaat bersih ekonomi atau keuntungan bagi masyarakat), dengan memanen individu dan menambahkannya ke dalam populasi ini memungkinkan populasi tersebut tetap produktif
Pada saat kondisi tidak ada hambatan masuk (entry) dan hambatan upaya (effort), maka akan dapat mengakibatkan pemanfaatan sumberdaya ikan menuju break even point (BEP), dimana total revenue (TR) sama dengan total cost (TC). Sehingga kondisi ini disebut kondisi open access equilibrium (OAE) atau keseimbangan akses terbuka terjadi pada saat sumberdaya perikanan bersifat open acces.
Pengelolaan sumberdaya ikan dengan menggunakan pendekatan ?Maximum Sustainable Yield? telah mendapat tantangan cukup keras, terutama dari para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa pencapaian ?yield? yang maksimum pada dasarnya tidak mempunyai arti secara ekonomi. Hal ini berangkat dari adanya masalah ?diminishing return? yang menunjukkan bahwa kenaikan ?yield? akan berlangsung semakin lambat dengan adanya penambahan ?effort? (Alam Ikan 2). Pemikiran dengan memasukan unsur ekonomi didalam pengelolaan sumberdaya ikan, telah menghasilkan pendekatan baru yang dikenal dengan ?Maximum Economic Yield? atau lebih popular dengan ?MEY?. Pendekatan ini pada intinya adalah mencari titik yield dan effort yang mampu menghasilkan selisih maksimum antara total revenue dan total cost.
Selanjutnya, hasil kompromi dari kedua pendekatan diatas kemudian melahirkan konsep ?Optimum Sustainable Yield? (OSY), sebagaimana dikemukakan oleh (Alam Ikan 3). Secara umum konsep ini dimodifikasi dari konsep ?MSY?, sehingga menjadi relevan baik dilihat dari sisi ekonomi, social, lingkungan dan factor lainnya. Dengan demikian, besaran dari ?OSY? adalah lebih kecil dari ?MSY? dan besaran dari konsep inilah yang kemudian dikenal dengan ?Total Allowable Catch? (TAC). Konsep pendekatan ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan ?MSY?, diantaranya adalah :
Baca Juga : Mengenal tentang Echinodermata
Pada saat kondisi tidak ada hambatan masuk (entry) dan hambatan upaya (effort), maka akan dapat mengakibatkan pemanfaatan sumberdaya ikan menuju break even point (BEP), dimana total revenue (TR) sama dengan total cost (TC). Sehingga kondisi ini disebut kondisi open access equilibrium (OAE) atau keseimbangan akses terbuka terjadi pada saat sumberdaya perikanan bersifat open acces.
Pengertian MEY (Maximum Economic Yield)
MEY (Maximum Economic Yield) adalah tingkat hasil atau panenan dari sumber perikanan dimana keuntungan mencapai maksimum. Keuntungan penggunaan model MEY sebagai tujuan pengelolaan, selain yang telah disebutkan juga model ini sangat fleksibel dan dapat diadaptasikan untuk analisis costs and benefits bagi nelayan komersial, rekreasional, para pengelolah (processors), konsumen dan lain-lain, yang usahanya berkaitan dengan perikanan. Selain itu konsep ini dapat diaplikasikan terhadap setiap model biologi dan berbeda dengan konsep MSY, MEY tidak berdasarkan konsep ekuilibrium. Kelemahan yang paling menonjol adalah model ini tergantung pada harga ikan yang tertangkap serta satuan biaya penangkapan yang bervariasi dari tahun dari Negara ke Negara (Alam Ikan 1).
MEY (Maximum Economic Yield) adalah tingkat hasil atau panenan dari sumber perikanan dimana keuntungan mencapai maksimum. Keuntungan penggunaan model MEY sebagai tujuan pengelolaan, selain yang telah disebutkan juga model ini sangat fleksibel dan dapat diadaptasikan untuk analisis costs and benefits bagi nelayan komersial, rekreasional, para pengelolah (processors), konsumen dan lain-lain, yang usahanya berkaitan dengan perikanan. Selain itu konsep ini dapat diaplikasikan terhadap setiap model biologi dan berbeda dengan konsep MSY, MEY tidak berdasarkan konsep ekuilibrium. Kelemahan yang paling menonjol adalah model ini tergantung pada harga ikan yang tertangkap serta satuan biaya penangkapan yang bervariasi dari tahun dari Negara ke Negara (Alam Ikan 1).
Baca Juga : Manfaat dan Kandungan Daging Ikan
Pengelolaan sumberdaya ikan dengan menggunakan pendekatan ?Maximum Sustainable Yield? telah mendapat tantangan cukup keras, terutama dari para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa pencapaian ?yield? yang maksimum pada dasarnya tidak mempunyai arti secara ekonomi. Hal ini berangkat dari adanya masalah ?diminishing return? yang menunjukkan bahwa kenaikan ?yield? akan berlangsung semakin lambat dengan adanya penambahan ?effort? (Alam Ikan 2). Pemikiran dengan memasukan unsur ekonomi didalam pengelolaan sumberdaya ikan, telah menghasilkan pendekatan baru yang dikenal dengan ?Maximum Economic Yield? atau lebih popular dengan ?MEY?. Pendekatan ini pada intinya adalah mencari titik yield dan effort yang mampu menghasilkan selisih maksimum antara total revenue dan total cost.
Selanjutnya, hasil kompromi dari kedua pendekatan diatas kemudian melahirkan konsep ?Optimum Sustainable Yield? (OSY), sebagaimana dikemukakan oleh (Alam Ikan 3). Secara umum konsep ini dimodifikasi dari konsep ?MSY?, sehingga menjadi relevan baik dilihat dari sisi ekonomi, social, lingkungan dan factor lainnya. Dengan demikian, besaran dari ?OSY? adalah lebih kecil dari ?MSY? dan besaran dari konsep inilah yang kemudian dikenal dengan ?Total Allowable Catch? (TAC). Konsep pendekatan ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan ?MSY?, diantaranya adalah :
Explanation :
Alam Ikan 1 : Naamin, 1991
Alam Ikan 2 : Lawson, 1984
Alam Ikan 3 : Cunningham, Dunn dan Whitmarsh (1985).
Alam Ikan 3 : Cunningham, Dunn dan Whitmarsh (1985).
Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat
reff : http://www.alamikan.com/2012/11/mengetahui-msy-maximum-sustainable.html
EmoticonEmoticon