Ekosistem pantai

Pengertian Ekosistem Pantai
Menurut (Alam Ikan 1), ekosistem pantai adalah daerah pantai tertentu termasuk komponen autotrof dan komponen heterotrof. Batas-batas pantai (coastal margine) adalah peralihan antara dataran dan lautan, sering ditandai adanya perubahan kedalaman yang berangsur-angsur dalam.

Menurut (Alam Ikan 1) ekologi laut menekankan keseluruhan atau pola hubungan antar organisme dengan lingkungan laut. Aspek-aspek laut yang menjadi perhatian utama dalam bidang ekologi adalah sebagai berikut :
  1. Laut  wilayahnya sangat luas, mencakup 70 % dari permukaan bumi.
  2. Laut itu dalam dan kehidupan berlangsung pada setiap kedalaman. Meskipun tidak ada daerah abiotik (tanpa kehidupan) di laut, namun kehidupan lebih padat terdapat disekitar daratan dan pulau-pulau.
  3. Laut itu selalu berhubungan dengan temperatur, salinitas, dan kedalaman yang merupakan hambatan utama untuk gerakan bebas orgaisme laut.
  4. Laut adalah sirkulasi berkesinambungan perbedaan temperatur udara antara kutub dan khatulistiwa menyebabkan angin kencang seperti angin pasat (meniup secara tetap ke arah yang sama sepanjang tahun), bersama dengan putaran bumi menimbulkan arus tertentu. Selain arus dipermukaan yang digerakkan oleh angin, arus dalam diakibatkan oleh perbedaan temperatur dan salinitas yang menimbulkan perbedaan kerapatan.
  5. Laut didominasi oleh berbagai macam gelombang dan oleh pasang surut yang terjadi karena gaya tarik bulan dan matahari. Pasang surut terutama penting dikawasan pantai yang kehidupan lautnya sering beragam dan padat.
  6. Salinitas rata-rata atau kandungan garamnya diukur menurut beratnya adalah 35 dari setiap 1000 bagian air atau 3,5 persen.
  7. Konsentrasi zat hara yang berlarut adalah rendah dan merupakan suatu faktor keterbatasan dalam menentukan ukuran populasi lautan. Jika konsentrasi sodium klorida dan garam lainnya seperti disebutkan pada butir 6 diukur dalam satuan bagian perseribu, maka nitrat, fosfat dan unsur hara lainya.
  8. Lautan dan beberapa kelompok organisme yang hidup di dalamnya lebih tua daripada dasar laut, yang selalu berubah dan di perbaharui oleh adanya proses tektonik dan pengendapan.   
Pantai merupakan bagian dari laut. Dibandingkan dengan air tawar, air laut mengandung kadar garam yang tinggi, arus lemah dan pengaruh cuaca yang kecil. Perbedaan suhu, ditambah oleh gerak rotasi bumi sendiri dalam mengelilingi matahari, menyebabkan terjadi arus di pantai, permukaan laut mengalami perubahan suhu terus menerus meskipun kecil. Suhu laut di permukaan lebih tinggi dari pada daerah laut yang lebih dalam (Alam Ikan 2).

Termokline merupakan batas daerah air yang bersuhu tinggi dengan air laut dalam yang bersuhu rendah. Perbedaan tekanan udara di permukaan laut membentuk angin dan ini membentuk gelombang  (Alam Ikan 2).

Pengaruh gravitasi bulan dan matahari, terjadi dua kali pasang surut dalam sehari semalam. Daerah pantai yang selalu mengalami ini disebut dengan daerah litoral. Pada umumnya disini hidup benthos, terutama ganggang, bunga karang, binatang karang, siput dan lokan serta bangsa suku babi dan bintang laut. Ketika timbul pasang ke daerah litoral, plankton dan nekton ikut terbawa arus. Ketika waktu surut daerah ini akan kering. Setelah daerah litoral disebut daerah neritis, yakni daerah yang dangkal. Pada daerah ini sinar matahari dapat masuk sampai ke dasar perairan. Pada daerah ini pula banyak dijumpai benthos, dan ditengah hidup plankton dan nekton. Di luar daerah neritis disebut oseanik, yaitu daerah laut dalam, dasarnya disebut batial  (Alam Ikan 2).

Dalam lingkungan lautan berbeda dari lingkungan parairan darat. Perbedaan prinsip terletak pada susunan kimia dari airnya. Air laut mengandung kira-kira 3,5 % mineral. Mineral yang larut dalam air laut dinamakan garam. Oleh karena itu, kadar mineral air laut disebut kadar garam atau salinitas. Faktor-faktor iklim di lautan tidak begitu penting seperti di daratan. Suhu permukaan air sangat berbeda-beda. Penyebaran suhu permukaan ini sangat mempengaruhi penyebaran organisme yang hidup di permukaan laut atau di dekat pantai. Pada permukaan air laut, jumlah energi cahaya untuk organisme autotrof adalah paling banyak kemudian semakin ke dalam semakin berkurang. Kekeruhan air ini mempengaruhi kecepatan berkurangnya energi sebab air jernih dapat ditembus oleh cahaya matahari lebih dalam dari pada air yang keruh. Aliran air laut mempengaruhi juga suhu dan kadar garam di setiap tempat dalam lautan dan sebaliknya aliran ini dipengaruhi oleh pola angin dan oleh perputaran bumi (Alam Ikan 3).

Hal Lain Yang berhubungan dengan Ekologi Perairan
  1. Temperatur
  2. Kedalaman
  3. Kecerahan
  4. Substrat Perairan
  5. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen)
  6. Karbondioksida
  7. Derajat Keasaman (pH)
  8. Salinitas
  9. Alkalinitas
  10. Klasifikasi Salinitas
  11. Ekosistem Muara
  12. Ekosistem Sungai
  13. Tingkah Laku Organisme Sungai
  14. Ekosistem Pantai
     Explanation :
    Alam Ikan 1 : Odum, 1995
    Alam Ikan 2 : Yatim, 1987
    Alam Ikan 3 : Soemarwoto, 1982

    Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.  
    Semoga Bermanfaat


    reff : http://www.alamikan.com/2012/11/mengetahui-tentang-ekosistem-pantai.html


    Related video : Ekosistem pantai


    Previous
    Next Post »