Cara Mengetahui Tingkat Kematangan Gonad Ikan (TKG)

Ikan mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda antara satu dengan lainnya, hal tersebut juga terjadi pada gonad ikan yang berhubungan dengan tahapan proses reproduksi. Perkembangan gonad sangat erat kaitannya dengan proses metabolisme, dimana pada saat gonad semakin matang proses metabolisme sebagian besar akan tertuju kepada perkembangan gonad tersebut. Penentuan kematangan gonad sangat diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan ? ikan yang akan melakukan reproduksi atau tidak, untuk dihubungkan dengan pertumbuhan ikan serta faktor ?faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Baca Juga : Sistem urogenitalia Struktur Anatomi Tubuh Ikan

Tahapan tingkat kematangan gonad menurut (Alam Ikan 10) yaitu 
  1. Dara, organ sexual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung testes dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai berwarna abu-abu telur tidak terlihat dengan mata biasa.
  2. Dara berkembang, testes dan ovarium jernih, abu-abu merah panjang setengah atau lebih sedikit dari rongga bawah telur dapat dilihat dengan kaca pembesar. 
  3. Perkembangan I. Testes dan ovarium berbentuk bulat, warna merah dengan pembuluh kapiler, telur dapat terlihat seperti serbuk putih. 
  4. Perkembangan II, testes warna putih kemerahan, tidak ada sperma bila perut ditekan, ovarium warna orange kemerahan, telur sudah jelas. 
  5. Bunting, organ sexual mengisi ruang bawah, testes warna putih telur bulat, jernih dan masak.
  6. Mijah, telur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut bentuk bulat telur terdapat di ovarium.
  7. Mijah atau salin, gonad belum kosong sama sekali, tidak ada telur yang bulat.
  8. Salin, testes dan ovarium kosong dan berwarna merah, beberapa telur sedang ada dalam keadaan dihisap kembali.
  9. Pulih salin, testes dan ovarium berwarna jernih, abu-abu menjadi merah.
Tahapan tingkat kematangan gonad menurut (Alam Ikan 30) yaitu :
  1. Tidak masak, ukuran gonad kecil, belum ingin reproduksi
  2. Masa istirahat, gonad kecil, tidak dapat dibedakan dengan mata
  3. Hampir masak, telur dapat dibedakan dengan mata, testes dari transparan ke warna rose
  4. Masak, mencapai berat maksimum tetapi belum keluar bila perut diberi sedikit tekanan.
  5. Reproduksi, bila diberi tekanan produk sexual akan menonjol keluar dari lubang pelepasan
  6. Keadaan Salin, produk seks telah dikeluarkan, lubang genital berwarna kemerahan, gonad mengempis
  7. Masa istirahat, produk seks telah dikeluarkan, lubang genital telah pulih, gonad kecil dan telur belum terlihat oleh mata.


Baca Juga : Perangkap dan Penghadang Bubu lipat (Trap and Guideing Barriers)

Nilai Fekunditas
Menurut (Alam Ikan 30), jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total. Dalam hal ini ia memperhitungkan telur yang ukurannya berlain-lainan. Oleh karena itu dalam memperhitungkannya harus diikutsertakan semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang sama. 

Fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula. Dalam ovari biasanya ada dua macam ukuran telur, yang besar dan yang kecil. Telur yang besar akan dikeluarkan pada tahun itu dan yang kecil akan dikeluarkan pada tahun berikutnya. Tetapi sering terjadi kalau kondisi baik, telur yang kecil pun  akan dikeluarkan menyusul telur yang besar. Sehubungan dengan ini maka dianjurkan untuk menentukan fekunditas ikan apabila ovari ikan itu sedang dalam tahap kematangan yang ke IV dan yang paling baik sesaat sebelum terjadi pemijahan.

Fekunditas individu akan sukar diterapkan untuk ikan-ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi mementukan telur yang benar-benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang. (Alam Ikan 20) menyatakan bahwa fekunditas total ialah jumlah telur yang dihasilkan ikan selama hidup.

Fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang. Fekunditas ini pun sebenarnya mewakili fekunditas individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. Menurut (Alam Ikan 10), untuk ikan-ikan tropik dan sub-tropik, definisi fekunditas yang paling cocok mengingat kondisinya ialah jumlah telur yang dikeluarkan oleh ikan dalam rata-rata masa hidupnya. Parameter ini relevan dalam studi populasi dan dapat ditentukan karena kematangan tiap-tiap ikan pada waktu pertama kalinya dapat diketahui dan juga statistik kecepatan mortalitasnya dapat ditentukan pula dalam pengelolaan perikanan yang baik.

Analisa Pola Kebiasaan Makan (Food habits)

Kebanyakan cara ikan mencari makanan dengan menggunakan mata. Pembauan dan persentuhan digunakan juga untuk mencari makanan terutama oleh ikan pemakan dasar dalam perairan yang kekurangan cahaya atau dalam perairan keruh dalam dalam mencari makanan akan mengukur apakah makanan itu cocok atau tidak untuk ukuran mulutnya. Tetapi ikan yang menggunakan pembauan dan persentuhan tidak melakukan pengukuran, melainkan kalau makanan sudah masuk mulut akan diterima atau ditolak.

Sehubungan dengan kebiasaan ikan mencari makanannya, pada ikan terdapat apa yang dinamakan feeding periodicity masa ikan aktif mengambil makanan selama 24 jam. Bergantung kepada ikannya feeding periodicity ada yang satu atau dua kali. Lamanya ada yang satu atau dua jam, bahkan ada yang terus menerus. Pada ikan buas memakan mangsa ukuran besar interval pengambilan makanannya mungkin lebih dari satu hari. Feeding periodicity ikan nocturnal aktif pada malam hari dimulai dari matahari terbenam sampai pagi dan untuk ikan diurnal pada siang hari. Feeding periodicity ini berhubungan suplai makanan juga dengan musim. Kalau kondisi lingkungan menjadi buruk feeding periodicity dapat berubah, bahkan dapat menyebabkan terhentinya pengambilan makanan

Pertumbuhan pada ikan bersifat Autocatalityc, yaitu pertumbuhan yang berjalan lambat pada bagian permulaan kemudian disusul dengan pertumbuhan yang cepat dan diakhiri dengan lambatnya pertumbuhan. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan digolongkan jadi dua bagian yaitu :
  1. Faktor dalam, merupakan faktor yang sukar dikontrol, diantaranya ialah keturunan,seks,umur, parasit dan penyakit. Dalam suatu kultur, faktor keturunan dapat dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk mencari ikan yang baik pertumbuhannya. Faktor seks tidak dapat dikontrol, umur berperan dalam pertumbuhan. Pertumbuhan cepat terjadi pada ikan ketika berumur pada umur tiga sampai lima tahun. Ikan tua pada umumnya kekurangan makanan berlebih untuk pertumbuhan karena sebagian besar makanannya digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. Penyakit dan parasit juga mempengaruhi pertumbuhan terutama jika yang diserang alat pencernaan makanan sehingga efesiensi berkurang karena kekurangan makanan yang berguna untuk pertumbuhan.
  2. Faktor luar, yang utama dalam pertumbuhan adalah makanan dan suhu perairan. Di daerah yang bermusim empat jika suhu perairan turun dibawah 10o C ikan peraran panas akan berhenti mengambil makanan, atau mengambil makanan hanya sedikit sedikit sekali untuk keperluan mempertahankan kondisi tubuh. Pada kondisi suhu optimum apabila ikan itu tidak mendapat makanan tidak pula dapat tumbuh.
  3. Di daerah tropik makanan merupakan faktor yang lebih penting dari pada suhu perairan. Bila keadaan faktor ? faktor lain normal ikan dengan makanan berlebih akan tumbuh lebih besar. Keberhasilan mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan, oleh karena itu dalam suatu keturunan akan didapatkan ukuran bervariasi .
  4. Faktor ? faktor kimia perairan dalam keadaan ekstrim mempunyai pengaruh hebat terhadap pertumbuhan, bahkan dapat menyebabkan fatal. Diantaranya ialah oksigen, karbon dioksida, hidrogen sulfida, keasaman dan alkalinitas, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap makanan. Misalnya di bagian dasar suatu perairan terdapat hydrogen sulfida dan methane sehingga banyak ikan lari ke permukaan. Karena ruang gerak semakin sempit dan berkompetisi pula terhadap makanan, akhirnya akan menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terganggu. Kekeruhan perairan berpengaruh terhadap pandangan ikan mencari makanan juga menyebabkan pertumbuhan terganggu.
Faktor Kondisi
Faktor kondisi adalah keadaan yang menyatakan kemontokan ikan secara kuantitas, dimana perhitungannya didasarkan pada panjang dan berat ikan (Alam Ikan 20). Beragamnya faktor kondisi disebabkan oleh pengaruh makanan, umur, jenis kelamin dan kematangan gonadnya.

Explanation :
Alam Ikan 10 : Kesteven (Bagenal dan Branm, 1968)
Alam Ikan 20 : Effendie, 1992
Alam Ikan 30 : Nikolsky (Bagenal dan Branm, 1968)
Alam Ikan 40 : Boyce 1972

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
Semoga Bermanfaat


reff : http://www.alamikan.com/2012/11/cara-mengetahui-tingkat-kematangan.html


Related video : Cara Mengetahui Tingkat Kematangan Gonad Ikan (TKG)


Previous
Next Post »