Analisa Morfometri Pada Ikan

Berbagai macam ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu yang satu sama lain berbeda. Hal tersebut menunjukan bahwa ada spesifikasi karakteristik, bentuk, dan ukuran ikan di alam ini. Morfometri merupakan suatu analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan. Bentuk tubuh ikan digunakan untuk mengetahui cara hidup dan adaptasi ikan terhadap lingkungannya. Menurut (Alam Ikan 5), macam bentuk tubuh ikan adalah :

1. Bentuk pipih
  • Pipih lateral, dimana ikan ini dalam keadaan biaasa berenang dengan lambat tetapi bila datang bahaya atau hal lain ia mampu berenang dengan cepat.
  • Pipih dorsaventral, bentuk ikan ini sangat dekat dengan ikan yang hidaup di dasar perairan.
2. Bentuk torpedo
  • Bentuk tubuhnya ramping dengan potongan melintang, badan berbentuk elips.
3. Bentuk tubuh memanjang
4. Bentuk paruh 
5. Bentuk tubuh membulat
6. Bentuk tubuh pita dan kombinasi

Baca Juga : Sistem urogenitalia Struktur Anatomi Tubuh Ikan

Tubuh ikan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Batas kepala adalah dari moncong sampai bagian belakang tutup insang, batas badan dari mulai bagian belakang tutup insang sampai dubur, sedangkan batas ekor mulai dari dubur sampai ujung sirip ekor (Alam Ikan 6).

Tergolong pada famili sclenidae dengan ordo Perciformes. Mempunyai ciri morfologi yaitu : badan agak lebar, mulut agak lebar, gelembung udra seperti wortel, tapis insang pada gelembung atau busur insang pertama bagian bawah 8 ? 9, termasuk ikan buas, makananya ikan kecil dan invertebrata dasar.  Ikan Tiga Waja (Pennahia argentata) hidup di perairan pantai sampai kedalaman 40 m, bergelombang besar. (Alam Ikan 6).

Satuan ukuran yang digunakan di dalam morfometrik sangat bervariasi. Di Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm) atau milimeter (mm), tergantung kepada keinginan peneliti. Ukuran-ukuran ini disebut ukuran mutlak. Untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti, sebaiknya menggunakan jangka sorong (calipper). Calipper Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memberikan ukuran bagian-bagian ikan dalam ukuran mutlak (misalnya cm) pada saat melakukan identifikasi. Ukuran yang digunakan untuk identifikasi hanyalah merupakan ukuran perbandingan. Seekor ikan yang memiliki panjang total 25 cm dan panjang kepala 5 cm, maka perbandingan yang dinyatakan di dalam buku-buku identifikasi adalah panjang kepala sama dengan seperlima panjang total tubuhnya.


Baca Juga : Perangkap dan Penghadang Bubu lipat (Trap and Guideing Barriers)

Identifikasi ikan berdasarkan berbagai ukuran bagian tubuh ikan (Menurut  Gambar 1 dan 2 (Alam Ikan 7)):

Panjang baku (panjang biasa), yaitu jarak garis lurus antara ujung bagian kepala yang paling depan (biasanya ujung salah satu dari rahang yang terdepan) sampai ke pelipatan pangkal sirip ekor.
    • Panjang cagak (fork length), adalah panjang ikan yang diukur dari ujung kepala yang terdepan sampai ujung bagian luar lekukan cabang sirip ekor.
    • Panjang total, adalah jarak garis lurus antara ujung kepala yang terdepan dengan ujung sirip ekor yang paling belakang.
    • Tinggi badan, diukur pada tempat yang tertinggi antara bagian dorsal dengan ventral, dimana bagian dari dasar sirip yang melewati garis punggung tidak ikut diukur.
    • Tinggi batang ekor, diukur pada batang ekor di tempat yang mempunyai tinggi terkecil.
    • Panjang batang ekor, merupakan jarak miring antara ujung dasar sirip dubur dengan pangkal jari-jari tengah sirip ekor.
    • Panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur, merupakan jarak antara pangkal jari-jari pertama dengan tempat selaput sirip di belakang jari-jari terakhir bertemu dengan badan. Jarak ini diukur melalui dasar sirip.
    • Panjang di bagian depan sirip punggung, merupakan jarak antara ujung kepala terdepan sampai ke pangkal jari-jari pertama sirip punggung.
    • Tinggi sirip punggung dan sirip dubur, diukur dari pangkal keping pertama sirip sampai ke bagian puncaknya.
    • Panjang sirip dada dan sirip perut, adalah panjang terbesar menurut arah jari-jari dan diukur dari bagian dasar sirip yang paling depan atau terjauh dari puncak sirip sampai ke puncak sirip ini. Sambungan sirip berupa rambut atau benang halus, oleh beberapa ahli juga ikut diukur, sehingga harus lebih waspada. Pengukuran panjang sirip dada hanya dilakukan jika bentuk sirip dada itu tidak simetris.
    • Panjang jari-jari sirip dada yang terpanjang, pengukuran ini hanya dilakukan jika jari-jari yang terpanjang terletak di tengah-tengah atau di bagian tengah sirip. Pengukuran dilakukan mulai dari pertengahan dasar sirip sampai ke ujung jari-jari tersebut. Jika jari-jari lain yang dimaksudkan dan bukan jari-jari tengah maka hal ini harus dinyatakan.
    • Panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah. Panjang jari-jari keras adalah panjang pangkal yang sebenarnya sampai ke ujung bagian yang keras, walaupun ujung ini masih disambung oleh bagian yang lemah atau sambungan seperti rambut. Panjang jari-jari lemah diukur dari pangkal sampai ke ujungnya.
    • Panjang kepala, adalah jarak antara ujung termuka dari kepala hingga ujung terbelakang dari keping tutup insang. Beberapa peneliti melakukan pengukuran sampai ke pinggiran terbelakang selaput yang melekat pada tutup insang (membrana branchiostega) sehingga diperoleh panjang kepala yang lebih besar.
    • Tinggi kepala, merupkan panjang garis tegak antara pertengahan pangkal kepala dan pertengahan kepala di sebelah bawah.
    • Lebar kepala, merupakan jarak lurus terbesar antara kedua keping tutup insang pada kedua sisi kepala.
    • Lebar / tebal badan, adalah jarak lurus terbesar antara kedua sisi badan.
    • Panjang hidung, merupakan jarak antara pinggiran terdepan dari hidung atau bibir dan pinggiran rongga mata sebelah ke depan.
    • Panjang ruang antar mata, merupakan jarak antara pinggiran atas dari kedua rongga mata (orbita).
    • Panjang bagian kepala di belakang mata, adalah jarak antara pinggiran belakang dari orbita sampai pinggir belakang selaput keping tutup insang (membrana branchiostega).
    • Tinggi bawah mata, merupakan jarak kecil antara pinggiran bawah orbita dan rahang atas.
    • Tinggi pipi, merupakan jarak tegak antara orbita dan pinggiran bagian depan keping tutup insang depan (os preoperculare).
      • Panjang antara mata dan sudut keping tutup insang depan (os preoperculare), adalah panjang antara sisi rongga mata dengan sudut os preoperculare. Pada saat pengukuran, senantiasa juga turut diukur panjang duri yang mungkin ada pada sudut os preoperculare tersebut.
      • Panjang atau lebar mata, adalah panjang garis menengah orbita (rongga mata).
      • Panjang rahang atas, adalah panjang tulang rahang atas yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai ujung terbelakang tulang rahang atas.
      • Panjang rahang bawah, adalah panjang tulang rahang bawah yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai pinggiran terbelakang pelipatan rahang.
      • Lebar bukaan mulut, merupakan jarak antara kedua sudut mulut jika mulut dibuka selebar-lebarnya.
      Explanation :
      Alam Ikan 5 : Rahardjo, 1980
      Alam Ikan 6 : Djuanda, 1981
      Alam Ikan 7 : Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. 

      Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
      Semoga Bermanfaat


      reff : http://www.alamikan.com/2012/11/analisa-morfometri-pada-ikan.html


      Related video : Analisa Morfometri Pada Ikan


      Previous
      Next Post »