Phylum Microspora Penyakit Ikan Infeksi Organ Dalam

PHYLUM MICROSPORA

Alam Ikan;Microsporidia adalah parasit protozoa intracellular yang dicirikan oleh adanya produksi spora. Umumnya menginfeksi invertebrata, tetapi juga menginfeksi secara luas golongan teleost pada air tawar, estuari dan laut. Banyak jenis microsporidia menyebabkan penyakit pada ikan budidaya di laut (contoh Glugea stephani atau Pleistophora priacanthusis), dan air tawar (contoh Glugea plecoglossi, Microsporidium takedai atau Pleistophora anguillarum). Parasit ini dapat menginfeksi berbagai jenis organ tubuh inang. Spesies yang menginfeksi berbagai jenis organ adalah Glugea, Tetramicra dan Ichthyosporidium; yang menginfeksi usus (Glugea, Nosema); yang menginfeksi hati (Glugea, Microgemma dan Microsporidium); menginfeksi otot (Pleistophora, Heterosporis dan Microsporidium; menginfeksi insang (Loma); menginfeksi gonad (Pleistophora, Microsporidium, Thelohania).

Baca Juga:Cara Mengatasi Penyakit Vibrio spp Pada ikan

Morphology
Sebagian besar berukuran kecil, yang terbesar dalam tahap perkembangannya berukuran sekitar 50 ?m. Memiliki struktur yang sangat sederhana dan tidak memiliki mitochondria. Spora adalah fase infektif dari parasit, panjang 3 ? 10 ?m dan sebagian besar berbentuk ellips atau bentuk telur.

Bagian yang paling menonjol dari struktur spora adalah adanya tabung polar yang membentang membentuk seperti putaran dari ujung anterior sampai pertengahan bagian posterior, yang berfungsi mirip dengan polar filamen pada myxosporea. Memiliki polar cap atau alay untuk melekat (anchoring disc).

Siklus Hidup
Adanya stimulus pada bagian saluran pencernaan inang, akan terjadi tekanan tinggi pada spora, menyebabkan terjadinya pembengkakan pada polaroplast. Tekanan menyebabkan pecahnya tabung polar dan keluar melalui satu tempat pada bagian apex cangkang spora. Sporoplasma didorong keluar melalui lubang tabung polar. Tabung cukup kuat dan kaku untuk menembus jaringan inang dan memasukkan sporoplasma ke jaringan. Perkembangan parasit dibagi menjadi dua fase yang berurutan yaitu fase merogony dan fase sporogony. Merogony berfungsi menghasilkan jumlah tahap parasit/meront yang banyak. Meront membelah dengan pembelahan biner atau pembelahan multiple. Meront dapat menyebar dalam jaringan terinfeksi dari satu sel ke sel lainnya, sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi berat, seperti infeksi Pleistophora spp. Sporogony menghasilkan spora. Tahap intermediat adalah sporont yang agak berbeda dengan meront.

Penyebaran
Microsporidia dapat menyebar secara langsung dari ikan ke ikan lainnya. Ikan yang disuntik dengan spora, atau diberi makan dengan spora dapat terinfeksi oleh parasit.

Efek pada inang
Sel terinfeksi dapat menjadi hyperbiotic bila terbentuk xenoma (hypertropi extensif atau i pertumbuhan mirip tumor disertai dengan fragmentasi inti, atau menjadi hypobiotik, jika terinfeksi oleh spesies yang tidak membentuk xenoma.

Akibatnya sel akan digantikan oleh spora dewasa dan akhirnya akan merusak sel secara total, karena dystrophic, atrophy dan nekrosis. Sel dapat sepenuhnya terisi oleh spora membentuk cysta yang besar (beberapa mm sampai beberapa cm).

Baca Juga:Penyakit Ikan Hias

Tanda-tanda klinis
Cysta dalam jumlah banyak dalam otot ikan dapat menyebabkan kelainan bentuk, dan cysta yang berwarna putih dapat tampak dari luar, dengan adanya perubahan elastisitas dari otot yang terinfeksi. Pada ikan kerapu yang terinfeksi microsporidia tampak adanya nodul coklat atau hitam dengan ukuran bervariasi pada bagian jaringan lemak dan organ bagian dalam.

Baca Juga :Phylum Myxosoa Penyebab Penyakit Ikan Luka serius dan Kematian

Diagnosis
Pengujian dengan mikroskop dapat digunakan untuk melihat keberadaan parasit. Pengamatan dilakukan terhadap struktur dan bentuk spora. Tabung polar dapat dikeluarkan dengan menggunakan 2% hydrogen peroksida. Polar cap dapat diwarnai dengan menggunakan pewarnaan khusus (PAS).

Baca Juga :Phylum Microspora Penyakit Ikan Infeksi Organ Dalam

Pencegahan dan Kontrol
Pencegahan kadang-kadang sulit karena dapat terjadi penyebaran secara langsung, dan spora tahan terhadap perubahan lingkungan dalam waktu lama.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan sanitasi yang baik terhadap peralatan budidaya, penerapan karantina dengan baik. Bahan kimia yang dapat digunakan adalah toltrazuril 5 atau 20 ?g/mL air selama 1 ? 4 jam. Penggunaan bahan kimia ini dapat diulangi setiap selang 2 hari selama 6 hari dalam kondisi air yang diaerasi dengan baik.

Baca Juga :Phylum Ciliophora Penyakit Ikan dan Parasit Insang dan Kulit

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat



reff : http://www.alamikan.com/2014/12/phylum-microspora-penyakit-ikan-infeksi.html


Related video : Phylum Microspora Penyakit Ikan Infeksi Organ Dalam


Previous
Next Post »