TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Provinsi Jawa Timur menyumbang sektar 20 persen
Sabtu, 17 Juli 2010 | 14:16 WIB
dari total pasokan ikan nasional. Dari total rata-rata pasokan ikan setiap tahun mencapai 2,5-30 ton. Pasokan ikan terbesar berasal dari Pelabuhan Perikanan Pantai seperti Bawean (Gresik), Tamperan (Pacitan), Pondok Dadap (Malang), dan Lekok (Pasuruan).
"Kontribusi ikan tangkap dan budidaya dari Jawa Timur tinggi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, saat meresmikan Pasar Induk Agrobisnis Puspa Agro, di Sidoarjo, Sabtu (17/7). Namun, khusus produksi budidaya perikanan belum digarap secara optimal. Diantaranya berupa udang, bandeng dan ikan hasil budidaya lainnya. Selain faktor alam, pencemaran lumpur Lapindo juga menjadi kendala budidaya udang di Sidoarjo.
Agar produksi perikanan meningkat, ia meminta petambak untuk memanfatkan potensi alam yang tersedia serta mempelajari alih teknologi perikanan. Padahal, pasar udang terbuka luas untuk pasar ekspor. Akibatnya, sejumlah industri pengolah udang sering mengalami kekurangan pasokan.
Fadel juga menyatakan telah memberikan bantuan bibit udang (benur) dan berbagai jenis ikan secara cuma-cuma bagi korban lumpur Lapindo agar produktifitas hasil budidaya ikan dan udang meningkat hingga 300 persen. Selain itu, juga diturunkan tim untuk memantau tingkat pencemaran di tambak warga sekitar lumpur Lapindo.
Para petani ikan dan udang di tambak di Desa Kedung Pandan Kecamatan Jabon, Sidoarjo memang mengeluh karena hasil tambaknya semakin menyusut akibat tercemar lumpur Lapindo. Para petani yang sebagian besar membididayakan ikan bandeng di daerah ini mengaku menderita kerugian besar. "Sejak lumpur meluap kami terus merugi," kata Muhammad Kholik warga setempat.
EKO WIDIANTO
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/jawa-timur-sumbang-20-persen-produksi.html
TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Provinsi Jawa Timur menyumbang sektar 20 persen
Sabtu, 17 Juli 2010 | 14:16 WIB
dari total pasokan ikan nasional. Dari total rata-rata pasokan ikan setiap tahun mencapai 2,5-30 ton. Pasokan ikan terbesar berasal dari Pelabuhan Perikanan Pantai seperti Bawean (Gresik), Tamperan (Pacitan), Pondok Dadap (Malang), dan Lekok (Pasuruan).
"Kontribusi ikan tangkap dan budidaya dari Jawa Timur tinggi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, saat meresmikan Pasar Induk Agrobisnis Puspa Agro, di Sidoarjo, Sabtu (17/7). Namun, khusus produksi budidaya perikanan belum digarap secara optimal. Diantaranya berupa udang, bandeng dan ikan hasil budidaya lainnya. Selain faktor alam, pencemaran lumpur Lapindo juga menjadi kendala budidaya udang di Sidoarjo.
Agar produksi perikanan meningkat, ia meminta petambak untuk memanfatkan potensi alam yang tersedia serta mempelajari alih teknologi perikanan. Padahal, pasar udang terbuka luas untuk pasar ekspor. Akibatnya, sejumlah industri pengolah udang sering mengalami kekurangan pasokan.
Fadel juga menyatakan telah memberikan bantuan bibit udang (benur) dan berbagai jenis ikan secara cuma-cuma bagi korban lumpur Lapindo agar produktifitas hasil budidaya ikan dan udang meningkat hingga 300 persen. Selain itu, juga diturunkan tim untuk memantau tingkat pencemaran di tambak warga sekitar lumpur Lapindo.
Para petani ikan dan udang di tambak di Desa Kedung Pandan Kecamatan Jabon, Sidoarjo memang mengeluh karena hasil tambaknya semakin menyusut akibat tercemar lumpur Lapindo. Para petani yang sebagian besar membididayakan ikan bandeng di daerah ini mengaku menderita kerugian besar. "Sejak lumpur meluap kami terus merugi," kata Muhammad Kholik warga setempat.
EKO WIDIANTO
Sumber: http://www.tempointeraktif.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/jawa-timur-sumbang-20-persen-produksi.html
EmoticonEmoticon