Alat Tangkap Krendet Menggunakan Jaring Insang

Pengertian Krendet adalah salah satu jenis alat tangkap udang karang  atau lobster yang bersifat pasif dan tergolong sebagai alat penangkap. Krendet  merupakan alat yang dirancang dan terbuat dari bahan yang murah dan mudah didapat yaitu jaring (webbing) yang diberi kerangka besi /bambu atau rotan. Alat tangkap ini termasuk golongan Entangling Net. Cara penangkapan masih menggunakan jaring yang dipasang di paparan terumbu karang atau menangkap sambil menyelam. 

Baca Juga : Perbedaan Organisme Homoiterm dan poikiloterm

Krendet biasa digunakan para nelayan di daerah Jawa Timur, seperti hal bubu alat ini tergolong perangkap yang mempunyai ruang. Hasil tangkapan masih dalam keadaan hidup walau dalam kondisi terpuntal. Krendet terbuat dari besi dan berbentuk lingkaran. Pada bagian tengah dipasangi jaring bekas dan umpan berupa ikan kecil atau kelapa bakar, kemudian di letakan di terumbu karang pada saat air laut pasang dan diambil pada saat air laut surut, biasanya lobster mencari makan pada saat air laut pasang dan akan terpuntal pada krendet. (Alam Ikan 1)
Alat yang digunakan awalnya adalah jaring insang (gill net monofilament) yang sudah rusak atau yang sudah sukar diperbaiki, jaring tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk menangkap lobster (Panulirus spp). Namun ada juga nelayan menggunakan jaring insang (gill net monofilament) baru yang semestinya untuk menangkap ikan. Akibatnya banyak dijumpai jaring nelayan yang rusak parah dikarenakan terkena karang saat pengoperasian. Untuk menanggulangi hal tersebut dilakukan modifikasi alat tangkap menggunakan jaring insang (gill net monofilament) bekas atau rusak  menjadi  alat  baru  yang dikenal  dengan  nama  krendet. (Alam Ikan 2).

Baca Juga : Mengenal tentang Temperatur Udara

Bagian utama krendet adalah jaring yang disusun pada kerangka besi berbentuk bulat. Diameter besi adalah 4 mm dan kerangka yang dibentuknya bergaris tengah 80 cm. Sebagai penutupnya digunakan 2 lapis jaring monofilament polyamide (PA) dengan ukuran mata 5,5 inci. Pada bagian tengah kerangka jaring dipasang tali umpan. Gunanya sebagai tempat mengikatkan umpan.

Tali krendet terbuat dari bahan multifilament polyethylene (PE) bergaris tengah 3 mm. Panjangnya tergantung pada ketinggian tebing atau jarak lempar yang diinginkan. Beberapa krendet memiliki panjang tali mencapai 100 m. Tali ini berfungsi untuk menarik krendet dari dasar laut. Krendet terdiri atas tali krendet, tali umpan, kerangka, jaring dan pemberat. (Alam Ikan 2).

Menurut (Alam Ikan 3). Bahan pembuatan krendet adalah sebagai berikut :
a. Jaring (webbing) Krendet
Webbing dibuat dari bahan bahan monofilament polyamide PA dengan nomor benang 40 dan ukuran mata jaring (mesh size) 4?-5,5?, bahkan untuk ukuran mata jaring ada yang tidak beraturan yang pada prinsipnya lobster dapat terjerat/terperangkap. Untuk pemotongan lembaran jaring (webbing) disesuaikan dengan bentuk rangka yang dibuat, misalnya rangka berbentuk bulat atau lingkaran berarti webbing harus dipotong bulat atau lingkaran sesuai ukuran/rangka, dengan menambah ? 1,5-2,5 mata jaring setelah webbing terpasang pada rangka posisi webbing tidak akan terlalu tegang/kencang sehingga daya jeratnya lebih baik. Pemasangan webbing pada kerangka krendet disesuaikan dengan kebutuhan pemasangan.

Baca Juga : Alat Tekanan Udara

b. Kerangka Krendet
Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka alat tangkap biasa menggunakan dengan besi ezer, bambu, kayu, rotan, dan lain lain. Pada prinsipnya bahan rangka mudah didapat, murah dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan. Pada daerah pantai selatan bahan kerangka terbuat dari besi dengan diameter 4-8 mm, sedang diameter rangka antara 80-100  cm. untuk membuat 1 (satu) rangka krendet bulat membutuhkan besi sepanjang ? 2,6-3,3 m.

c. Tali (Rope) Krendet
Untuk satu unit krendet, tali yang diperlukan 2 meter tali PE dengan diameter 4-6 mm. tali yang digunakan sebagai tali penghubung/penyambung. Selain tali tersebut, juga dibutuhkan tali PE 1-2 mm ataupun jenis tali lainnya sepanjang diameter rangka, tali tersebut direntangkan tepat pada tengah-tengah rangka untuk tempat memasang umpan.

d. Pemberat Krendet
Pemberat bisa terbuat dari batu, koral, timah hitam (Pb). Pemberat digunakan agar alat tidak digunakan agar alat tidak terbawa oleh arus. Pemberat yang dipasang bila pemasangan atau pengoperasian atau pengoperasian krendet satu persatu (tunggal).

Baca Juga : Ikan yang Bersimbiosis dengan Bakteri

Cara Pengoperasian Alat Tangkap Krendet
Menurut (Alam Ikan 4) krendet dapat dioperasikan menjadi 2 (dua) cara:
a. Pengoperasian secara satu persatu (tunggal)
Pengoperasian secara satu persatu (tunggal) umumnya dilakukan pada perairan yang dangkal, dipinggiran pantai dan dasarnya berkarang. Untuk operasi penangkapan cara ini, cukup dilakukan oleh 1 (satu) orang dan tidak menggunakan perahu (jalan kaki).
Urutan pengoperasiannya adalah sebagai berikut:
  1. Pasanglah pemberat dari batu atau timah ? 0,5 kg setiap alat.
  2. Pasanglah umpan secukupnya pada tali umpan yang telah disiapkan.
  3. Letakkan alat pada fishing ground yang telah direncanakan/ditentukan, seperti pada umumnya lekukan/lubangan atau sela-sela yang permukaannya lebih rendah dari pada dasar-dasar/batu-batu karang.
  4. Untuk menjaga supaya alat tidak terbawa pasang surut air, tali penghubung pada alat dapat disangkutkan atau diikatkan pada batu karang dengan kuat. Setting (pemasangan) akan lebih baik hasilnnya bila dilakukan pada sore hari menjelang terbenamnya matahari, untuk menjerat lobster yang aktif mencari makan pada malam hari.
b. Pengoperasian secara berderet atau bersambung (model rawai)
Pengoperasian secara berderet atau bersambung dapat dilakukan pada perairan yang dalam yaitu antara 6-50 meter. Pengoperasian dengan cara ini, dapat menggunakan perahu motor temple atau perahu jukung, sehingga dibutuhkan 2-3 orang. Sebelum turun kelaut umpan dipasang terlebih dahulu dan alat disusun atau dipersiapkan/disambung satu dengan yang lain dengan jumlah yang diinginkan, sehingga akan mempermudah dan mempercepat setting setelah sampai fishing ground (daerah penangkapan). Setelah arah arus diketahui dengan menurunkan pemberat (jangkar), kemudian diikuti pembuangan tali salambar/tali bendera atau umbul.

Dalam memulai operasi penangkapan terlebih dahulu semua peralatan disusun rapi di bagian tengah perahu sebagai berikut :
  • Memasang pelampung pada tali pelampung yang dihubungkan dengan tali pemberat dan yang telah disambung pada alat.
  • Memasang umpan pada masing-masing alat.
  • Menyusun alat yang telah disambung dan dipasang umpan diperahu dengan teratur dan berurutan, sehingga akan memudahkan setting.
Setelah persiapan selesai, dan alat sudah ditata maka pemasangan (setting) dapat dilakukan sesuai dengan urutan :
  • Penurunan perangkat pelampung (pelampung dan tali pelampung) yang telah dirangkai atau disambung dengan pemberat dan alat.
  • Penurunan pemberat atau jangkar, yang seterusnya disusul penurunan alat. Dalam penurunan alat ini perahu bergerak/berjalan mundur dengan kecepatan secukupnya. Setelah alat turun semua kemudian perahu berhenti dan jangkar/pemberat maupun pelampung/umbul diturunkan.
  • Setelah itu alat ditinggalkan selama 1 atau 2 malam, kemudian esok harinnya diangkat.
  • Hauling (pengambilan/pengangkatan)
Baik untuk pengoperasian secara satu persatu maupun bersambung, pengangkatan minimal dilakukan pada esok harinnya (setelah minimal 1 malam alat didalam air). Makin lama alat dalam air (2-3 hari) hasilnya akan lebih baik, namun kemungkinan lobster yang tertangkap sudah rusak.

Hasil tangkapan
Target tangkapan krendet berupa udang barong (lobster),.Lobster terdapat di daerah yang banyak di tumbuhi karang , bebatuan dengan bentuk yang tidak beraturan sehingga alat tangkap krendet paling cocok ditempatkan antara batu karang. Umpan krendet dapat berupa bekicot atau cacing di jemur 1- 2hari sebelum di ikat pada bagian tengah krendet. Sedangkan kelapa bakar bisa langsung di pasang setelah di panggang

Berikut macam - macam Alat penangkap ikan jenis perangkap:
  1. Alat Penangkap Bubu Udang (Shrimp Traps)
  2. Alat Penangkap Bubu Belut 
  3. Alat Penangkap Bubu Gurita
  4. Perangkap dan Penghadang Bubu lipat (Trap and Guideing Barriers)
  5. Perangkap dan Penghadang Pakaja (Trap and Guiding Barriers) 
  6. Alat Tangkap Krendet Menggunakan Jaring Insang

Explanation :
Alam Ikan 1 : Iskandar,  2006
Alam Ikan 2 : BBPPI, 2006
Alam Ikan 3 : Fauzi, at al, 2002
Alam Ikan 4 : Suwarman, 2002

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.  
Semoga Bermanfaat




reff : http://www.alamikan.com/2012/11/pengertian-alat-tangkap-krendet.html


Related video : Alat Tangkap Krendet Menggunakan Jaring Insang


Previous
Next Post »