Sambutan Menteri KP Mengenai Peringatan Hari Nusantara Ke-13


Assalammualaikum Warramatullahi Wabarokatuh,
Salam Sejahtera kita semua,
Om Swastyastu
SALAM BAHARI
Masyarakat Seluruh Indonesia yang saya cintai,
Mengawali sambutan, saya mengajak seluruh anak bangsa untuk ambil peduli dan
keprihatinan yang mendalam untuk bangsa kita, atas kejadian alam yang telah menimpa
kepada saudara-saudara kita di Wasior, Papua akibat banjir bandang, saudara-saudara
kita di Mentawai akibat tsunami yang hebat, dan saudara-saudara kita korban dari letusan
Gunung berapi di Jawa Tengah. Semua peristiwa tersebut telah menelan korban jiwa
cukup banyak.
Peringatan Hari NUSANTARA tanggal 13 Desember, yang puncaknya dilaksanakan di
Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur merupakan Hari Nasional resmi walaupun
tidak merupakan hari libur didasarkan pada Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun
2001. Ini adalah monumen hati yang dibangun Gus Dur agar kita selalu ingat bahwa
Indonesia merupakan negara kepulauan dan kita adalah bangsa bahari.
Hari Nusantara ini adalah suatu bentuk penghormatan atas keberanian dan kegagahan
bangsa Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957 mendeklarasi laut pedalaman sebagai
kesatuan wilayah NKRI. Ini adalah karya besar dan fenomenal bagi negara dan bangsa
baru yang bernama Indonesia. Dengan keberaniannya secara sepihak menyatakan
kepada dunia, bahwa batas perairan laut teritorial Indonesia adalah 12 (dua belas) mil
laut. Deklarasi tersebut merupakan konsistensi perlawanan terhadap warisan
kolonialisme dan imperialisme yang secara laten meringkihkan kedaualatan Indonesia.
Dengan pandangan visionernya para pendiri republik melihat ke depan dampak negatif
dari (Territoriale Zee en Maritiem Kringen Ordonantie 1939 /TZMKO atau Ordonansi
tentang laut teritorial dan lingkungan maritim) yang menyatakan laut teritorial wilayah laut
Indonesia hanya 3 mil.
Tindakan ini seperti gugatan terhadap hukum laut internasional yang tidak memihak pada
kepentingan negara kepulauan. Pernyataan Indonesia saat itu mengundang reaksi
banyak negara termasuk Australia dan Singapore. Namun bangsa Indonesia tidak pernah
berhenti berjuang, untuk mempertahankan kepentingan Nasional. Akhir tahun 1982 di
dalam konvensi Hukum Laut Internasional, Indonesia diakui sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia (The biggest Archipelagic State). Oleh karenanya, tidak beralasan bagi
kita untuk tidak memperingatinya setiap tahun, deklarasi itu mengandung makna dan arti
sebagai penyatuan wilayah NKRI.
Sebagai Negara Kepulauan, maka perairan laut terletak diantara beribu-ribu pulau di
Indonesia dinyatakan sebagai laut Nusantara (Mare Nostrum), yang merupakan wilayah
kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian wilayah
Nasional Indonesia adalah suatu hamparan perairan laut luas dengan berpuluhan ribu
pulau tersebar di dalamnya yang merupakan suatu wilayah kesatuan laut dan pulau yang
bulat dan utuh dengan wilayah udara diatasnya.
Menanamkan pemahaman kenusantaraan Indonesia bagi masyarakat umum, tidak saja
memperkenalkan kekayaan alam yang dikandung oleh wilayah laut kita. Tetapi lebih dari
itu pemahaman tentang sejarah kemaritiman dan budaya bahari yang dimiliki oleh bangsa
kita sangat penting artinya. Oleh karena itu, peringatan Hari Nusantara tahun ini
mengambil tema yang sangat strategis, yaitu ?HARI NUSANTARA MEMBANGKITKAN
BUDAYA BAHARI?. Pemunculan tema ini, ingin menyadarkan seluruh anak bangsa,
bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut, cinta laut dan pemberani
menghadapi gelombang laut yang sangat dahsyat. Suatu bukti di zaman kejayaan
kerajaan Sriwijaya ? abad ke 5-7, pedagang orang Indonesia dengan menggunakan kapal
kayu bisa menembus lautan luas melalui Samudera Hindia sampai ke Afrika Timur dan
Madagaskar, mereka membawa hasil bumi Indonesia berupa rempah-rempah. Bahkan
disaat itu kapal-kapal Nusantara banyak mendominasi pelayaran niaga di Asia, banyak
bangsa Cina perdagangannya bergantung pada jasa para pelaut Nusantara. Belakangan
ini semangat Budaya Bahari yang dimiliki oleh nenek moyang bangsa kita, sudah mulai
pudar, padahal banyak budaya bahari diwilayah Indonesia yang perlu dikembangkan
menjadi kekuatan bangsa dan dapat dijadikan sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Momentum peringatan Hari Nusantara yang ke 11, saya mengajak masyarakat Indonesia
untuk lebih memahami akan kehidupan masyarakat pesisir dan masyarakat di pulau-pulau
terdepan di wilayah perbatasan maritim Indonesia. Umumnya mereka hidup di bawah
garis kemiskinan, perlu sentuhan pembangunan yang nyata. Dalam lingkup kehidupan
mereka terdapat pula budaya bahari yang merupakan jati diri bangsa Indonesia, dikenal
sebagai Indonesia pelaut.
Masyarakat Indonesia yang tercinta,
Berbicara Kenusantaraan tidak terlepas dari soal kewilayahan, secara fisik wilayah negara
Indonesia yang didasarkan pada UNCLOS 1982, wilayah laut mendominasi luasnya,
yaitu kurang lebih 75,3%. Artinya kekayaan dan kekuatan ekonomi lebih besar berasal
dari laut, bahkan jati diri bangsa kita harus berangkat dari laut sebagai potensi ekonomi
ekonomi nasional dan budaya bahari yang telah mengakar kuat di lapisan masyarakat
paling bawah. Oleh karena itu, seyogyanya bidang kelautan dijadikan pilar utama
pembangunan nasional.
Semangat bahari perlu ditransformasikan kedalam tindakan dan kegiatan ekonomi melalui
?Blue Revolution? dan diejawantahkan kedalam program MINAPOLITAN. Revolusi biru
adalah perubahan mendasar cara berpikir dari daratan (Continental Base) ke kelautan
(Ocean base) dengan konsep pembangunan berkelanjutan untuk peningkatan produksi
kelautan dan perikanan melalui program MINAPOLITAN yang intensif, efisien, dan
terintergrasi guna peningkatan kesejahteraan rakyat yang adil, merata, dan pantas.
Sedangkan Minapolitan adalah konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis
wilayah dengan pendekatan sistem dan manajemen kawasan dengan prinsip ?integrasi,
efisien, kualitas, dan akselerasi?.
Kawasan Minapolitan adalah kawasan ekonomi yang terdiri dari sentra-sentra produksi
dan perdagangan komoditas kelautan dan perikanan, jasa, perumahan dan kegiatan
terkait lainnya. Tujuan program ini meliputi:
1) Meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas,
2) Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan yang adil dan
merata, serta
3) Mengembangkan kawasan Minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di
daerah.
Bertolak dari semangat bahari diatas, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan
memiliki visi yang strategis, yaitu ?Indonesia sebagai Penghasil Produk Kelautan dan
Perikanan Terbesar 2015?, dengan misinya: MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
KELAUTAN DAN PERIKANAN. Dengan program ini diharapkan kehidupan masyarakat
di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil akan bangkit dan mampu bersaing dengan
masyarakat lainnya.
Masyarakat Indonesia yang saya cintai,
Posisi geografi Indonesia yang berada pada persilangan jalur penting perhubungan dunia,
memberikan kedudukan dan peranan strategis bagi Indonesia. Berbagai perkembangan
lingkungan strategis nasional yang patut dicermati karena berkaitan dengan pengelolaan
sumberdaya kelautan, adalah sebagai berikut :
1. Pengakuan internasional terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan berimplikasi
strategis terhadap arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional yang bertumpu
pada geopolitik Indonesia.
2. Pola hubungan antar bangsa telah bergeser dari kepentingan politik ke arah
kepentingan ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Globalisasi bila tidak disikapi secara arif dan disiapkan secara benar dapat
melemahkan identitas serta integritas bangsa, tapi juga dapat membuka peluang bagi
bangsa yang dapat memanfaatkannya.
4. Perkembangan IPTEK dan pesatnya pertumbuhan ekonomi telah membuka peluang
bagi setiap bangsa untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Untuk itu lewat peringatan Hari Nusantara Tahun ini saya mengajak seluruh anak bangsa
bersatu padu membangun NUSANTARA dengan melibatkan semua potensi dan
kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Sekian, Terima Kasih

Wassalammualaikum warramatullahi wabarokatuh.
Tuhan memberkati kita semua.
Oom Shanti Shanti Shanti Oom
Menteri Kelautan dan Perikanan
SELAKU KETUA PANITIA PERINGATAN
HARI NUSANTARA KE 11 TAHUN 2010.


Ttd
Dr. Fadel Muhammad

reff : http://penyuluhkp.blogspot.com/2010/12/sambutan-menteri-kelautan-dan-perikanan.html


Related video : Sambutan Menteri KP Mengenai Peringatan Hari Nusantara Ke-13


Previous
Next Post »