1001 Cara Dahsyat Pembenihan Lele Sangkurian - Kesuksesan dalam beternak adalah tujuan semua kalangan petani ikan baik ikan konsumsi maupun non konsumsi demi keberlangsungan dari ternak itu sendiri. semakin terjamin keberlangsungan dari siklus produksi pada peternakan yang kita bina, maka akan semakin memberikan rasa aman kepada pasar.
reff : http://www.seputarikan.com/2014/05/cara-pembenihan-lele-sangkuriang.html
Cara Pembenihan Lele Sangkurian |
Jika pasar sudah merasa terjamin dengan stok, maka harga akan stabil dan tentu saja akan menumbuhkan usaha-usaha baru dibidang peternakan, penjualan dan budidaya ikan lele sangkuriang ini. faktor penentu keberlangsungan ialah ketersediaan bibit. indukan yang bermutu tinggi yang dapat menghasilkan produksi yang produktif.
Kita bisa saja membeli anakan atau bibit kepada para pemijah, namun tidak ada salahnya melakukan pemijahan sendiri. pemijahan sendiri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan membeli diantaranya adalah terjaminnya mutu dan kualitas larva. Namun memijahkan tidak semudah membesarkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi yang baik tentang hal ini.
Berikut ini kami paparkan cara melakukan pemijahan yang bisa dilakukan. Sebelum melakukan pemijahan ada baiknya dilakukan persiapan terlebih dahulu, agar hasil yang didapat maksimal. berikut hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum melakukan pemijahan:
Seleksi indukan yang baik.
Ciri bahwa indukan lele sudah siap untuk meminjah adalah calon induk terlihat mulai berpasang pasangan, kejar-kejaran antara yang jantan dan yang betina. Usahakan Indukan lele yang akan dipijahkan memiliki syarat-syarat berikut:
Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
Berat badannya berkisar antara 100-200 gram, tergantung kesuburan badan dengan ukuran panjang 20-5 cm.
Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan lincah.
Umur induk jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina berumur satu tahun.
Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali,
Persiapkan Bak / piber pemijahan.
Bak / piber pemijahan adalah faktor terpenting, karena akan digunakan lele sangkuringa untuk bertelur, jadi kolam haruslah disesuaikan dengan kebutuhan. berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Bak / piber
Luas bervariasi, minimal 2 x 1,5 m.
gunkan 2 atau 3 bak
Penanganan Indukan.
Selama masa pemijahan dan masa perawatan, induk ikan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat/belatung, rayap atau makanan buatan (pellet). Ikan lele membutuhkan pellet dengan kadar protein yang relatif tinggi, yaitu ? 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan induk lele, karena kandungan lemaknya tinggi.
Jika menggunakan cacing sutra sebagai pakan, pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan. Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan letakan ijuk-ijuk di dasar bak pemijan yang bertujuan agat telur-telur dapat merekat dan tidak acak-acakan.setelah telur terlihat menepel di ijuk-ijuk segara pindahkan indukan kekolam tapi hanya pejantanya saja.
Jika menggunakan cacing sutra sebagai pakan, pemberian cacing sutra harus dihentikan seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan. Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan letakan ijuk-ijuk di dasar bak pemijan yang bertujuan agat telur-telur dapat merekat dan tidak acak-acakan.setelah telur terlihat menepel di ijuk-ijuk segara pindahkan indukan kekolam tapi hanya pejantanya saja.
Setelah larva berumur seminggu, Segera pisahkan induk-induk yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
Penanganan Larva.
Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.
Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran ikan dan sisa-sisa makanana dapat menimbulkan racun amonia yang bisa mengakibatkan kematian larva. Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4 hari.
Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran ikan dan sisa-sisa makanana dapat menimbulkan racun amonia yang bisa mengakibatkan kematian larva. Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4 hari.
Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera (Tubifex sp.). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam.
Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk. Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, diberi pelet yang berpua tepung.
Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk. Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, diberi pelet yang berpua tepung.
Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan biasanya berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena benih ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya yang lebih luas.
a. Persiapan kolam pendederan
Kolam pendederan untuk pembenihan ikan lele bisa berupa kolam tanah, kolam semen atau kolam dari terpal. Tidak ada patokan luasan yang disarankan untuk kolam pendederan. Namun lebih baik tidak terlalu luas, sehingga lebih mudah dikontrol, misalnya ukuran 2×3 atau 3×4 m dengan kedalaman kolam 0,75-1 meter.
Kolam tersebut juga harus memungkinkan di pasangi peneduh seperti paranet, untuk mengurangi intensitas terjadinya kematian benih terkena sinar terik matahari di musim kemarau yang terlalu panas. Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan dengan seksama saluran masuk dan keluar pintu air.
Gunakan jaring yang halus agar benih tidak bisa melintas saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke kolam. Lakukan pengeringan kolam sebelum digunakan. Lebih baik apabila kolam dijemur untuk menghilangkan bibit penyakit yang mungkin tersisa dari aktivitas sebelumnya. Khusus untuk jenis kolam tanah yang akan digunakan untuk pembenihan ikan lele, lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar kolam. baca juga manfaat ikan salmon
Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Hal ini mengingat benih ikan masih sangat kecil, apabila kolam terlampau dalam benih tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan mengambil oksigen dari udara. Setelah benih membesar tambahkan kedalaman kolam secara bertahap, sesuaikan dengan ukuran benih ikan.
Kolam tersebut juga harus memungkinkan di pasangi peneduh seperti paranet, untuk mengurangi intensitas terjadinya kematian benih terkena sinar terik matahari di musim kemarau yang terlalu panas. Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan dengan seksama saluran masuk dan keluar pintu air.
Gunakan jaring yang halus agar benih tidak bisa melintas saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke kolam. Lakukan pengeringan kolam sebelum digunakan. Lebih baik apabila kolam dijemur untuk menghilangkan bibit penyakit yang mungkin tersisa dari aktivitas sebelumnya. Khusus untuk jenis kolam tanah yang akan digunakan untuk pembenihan ikan lele, lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar kolam. baca juga manfaat ikan salmon
Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Hal ini mengingat benih ikan masih sangat kecil, apabila kolam terlampau dalam benih tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan mengambil oksigen dari udara. Setelah benih membesar tambahkan kedalaman kolam secara bertahap, sesuaikan dengan ukuran benih ikan.
b. Memindahkan benih kekolam
Benih ikan lele sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan setelah berumur 3 minggu dihitung sejak menetas di tempat pemijahan. Atau, kira-kira berukuran panjang 1-2 cm. Kepadatan tebar benih lele berkisar 300-600 ekor per m2. Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim.
Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik, kemudian isi dengan dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring yang halus, lalu masukkan ke dalam wadah tadi.Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam pendederan.
Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah.
Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik, kemudian isi dengan dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan gunakan jaring yang halus, lalu masukkan ke dalam wadah tadi.Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke kolam pendederan.
Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah.
c. Pemberian pakan larva ikan lele
Ketika benih masih berukuran 1-2 cm, gunakan tepung pelet yang memiliki kadar protein lebih dari 40 persen, karena pada umur tersebut benih lele membutuhkan banyak protein untuk perkembangan. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pelet jenis PSC atau pakan udang DO-A.
Pemberian pakan jenis ini harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan ke kolam pendederan benih.
Apabila ikan sudah mencapai ukuran 2-3 cm berikan pakan F999 atau PF1000, atau jenis pelet yang berbentuk butiran kecil. Berikan pakan ini setidaknya hingga benih berukuran 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan mulut benih ikan. Pakan diberikan dengan frekuensi 4-5 kali sehari.
Waktu pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Karena ikan lele jenis binatang nokturnal atau aktif dimalam hari, hendaknya porsi pemberian makan pada malam hari lebih besar. Lamanya proses pendederan berkisar 5-6 minggu atau hingga benih ikan lele berukuran 5-7 cm.
Pemberian pakan jenis ini harus teliti, karena pakan akan tenggelam dan menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan akan membentuk amonia yang berbahaya bagi benih ikan. Selanjutnya benih ikan bisa dipindahkan ke kolam pendederan benih.
Apabila ikan sudah mencapai ukuran 2-3 cm berikan pakan F999 atau PF1000, atau jenis pelet yang berbentuk butiran kecil. Berikan pakan ini setidaknya hingga benih berukuran 4-6 cm. Pada prinsipnya, ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan mulut benih ikan. Pakan diberikan dengan frekuensi 4-5 kali sehari.
Waktu pemberian pakan bisa dilakukan pada pagi, siang, sore dan malam hari. Karena ikan lele jenis binatang nokturnal atau aktif dimalam hari, hendaknya porsi pemberian makan pada malam hari lebih besar. Lamanya proses pendederan berkisar 5-6 minggu atau hingga benih ikan lele berukuran 5-7 cm.
d. Panen pembenihan ikan lele
Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir.
Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan semakin tipis marjin yang akan diterima peternak.
Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan semakin tipis marjin yang akan diterima peternak.
reff : http://www.seputarikan.com/2014/05/cara-pembenihan-lele-sangkuriang.html
EmoticonEmoticon