Bentuk dan Koloni Karang

Pengertian Karang
Karang adalah hewan yang termasuk dalam satu ordo Scleractinia, dari satu phylum Cnidaria, atau phylum Coelenterata. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang khas yang terdapat di wilayah pesisir dan laut daerah tropis. Secara umum terumbu karang terbagi atas tiga tipe yaitu terumbu karang tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barier reef), dan terumbu karang cincin atau atol (Alam Ikan 1).

Menurut (Alam Ikan 2), makhluk-makhluk karang ini sebenarnya mempunyai dua macam bentuk pertumbuhan, yaitu:
a. Karang yang mampu membentuk terumbu karang disebut hermatypic
b. Karang yang tidak mampu membangun terumbu karang disebut ahermatypic



Baca Juga : Gastropoda

Karang termasuk karnivora yang makanannya adalah zooplankton yang terdapat di daerah mereka tumbuh. Karena mereka sesile, maka makanannya hanya tergantung pada arus yang membawa zooplankton ke daerah tersebut. Hewan ini masih sangat sederhana tidak mempunyai mata seperti hewan lain, juga mulut dan anus masih melalui satu lubang saja. Bahkan ada ilmuwan yang mengatakan bahwa hewan ini  tidak memiliki anus, perut juga hanya merupakan satu rongga (Alam Ikan 2).

Karang yang telah dewasa tidak dapat aktif  berpindah tempat. Pada stadium larva, dia masih mengembara secara planktonik. Ini pun hanya dalam waktu tertentu. Bila dalam waktu tersebut dia dapat hinggap pada substrat yang padat serta lingkungan yang memenuhi syarat untuk tumbuh, maka ia akan tumbuh permanen di tempat tersebut. Setiap jenis hewan ini mempunyai masa planktonik yang berbeda-beda. Bila tiba masanya untuk mengakhiri masa planktoniknya tetapi bila tidak dijumpai substrat padat sebagai tempat tumbuh maka larva tersebut akan mati (Alam Ikan 2).

Cara berkembang biak karang yaitu secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual yaitu polyp dari Scleractinia adalah hermaprodit atau juga disebut uniseksual. Dalam bentuk uniseksual ini sel telur dan sperma dijumpai dalam satu polyp dan biasanya dijumpai dalam jaringan yang sama. Telur yang dibuahi akan membentuk planula dan untuk beberapa saat disimpan dalam rongga gastrovascular lalu dikeluarkan melalui rongga mulutnya. Reproduksi aseksual dengan cara membentuk tunas intra-tentacular atau eksra-tentacular (Alam Ikan 2).

Baca Juga : 8 Filum Klasifikasi Organisme Avertebrata

(Alam Ikan 3), berdasarkan bentuk koloni karang dibagi menjadi beberapa kelompok : 
1. Branching , merupakan bentuk karang bercabang 
2. Massive , merupakan bentuk karang pejal dan bulat 
3. Falious, merupakan karang bentuk bunga
4. Encrusting,  merupakan bentuk lembaran melapisi karang inti
5. Tatulate,  merupakan bentuk lembaran atau piringan 
6. Sub massive, merupakan karang yang terbentuk bercabang tetapi cabangnya tumpul-tumpul.
Cerioid, Plocoid, Pacheloid, Meandroid,  Flabellate,  Dendroids,  Solitair,   Hydnophoroid

Menurut (Alam Ikan 2), beberapa bentuk dari karang antara lain :
  1. Cerioid Yakni bentuk permukaan yang datar atau rata dari rangka individu yang membentuk koloni tersebut.
  2. Plocoid memiliki Bentuk permukaan yang tidak rata sebagai akibat dari setiap individu membentuk tonjolan  dari  setiap koralitnya.
  3. Pacheloid memiliki Bentuk dari individu tidak hanya  merupakan tonjolan tetapi lebih memanjang seperti  tonggak.
  4. Meandroid merupakan Individu-individu membentuk alur seperti sungai pada permukaan yang datar.
  5. Flabellate merupakan Individu-individu tidak hanya membentuk alur pada satu dataran tetap setiap alur individu menonjol kearah vertikal dari bidang horisontal.
  6. Dendroids memiliki  Bentuk koloni hampir menyerupai pohon dimana dijumpai cabang-cabang di ujung cabang tersebut biasanya dijumpai calice utama.
  7. Solitair memiliki Bentuk yang paling primitif dibanding bentuk-bentuk yang lain. Kebanyakan karang yang memiliki bentuk  ini adalah ahermatypic.
  8. Hydnophoroid memiliki Bentuk koloni terdiri dari individu-individu yang seperti bukit tersebar padsa seluruh permukaan sehingga sangat mudah untuk dikenal.
Baca Juga : Pelecypoda (Bivalve)

Menurut (Alam Ikan 3), faktor-faktor pembatas bagi pertumbuhan karang  
  1. Suhu, membatasi sebaran karang secara geografik.
  2. Cahaya, kedalaman penetrasi cahaya mempengaruhi kedalaman pertumbuhan karang Hermatypik.
  3. Salinitas, mempunyai toleransi terhadap salinitas tinggi, adanya aliran  air tawar akan menyebabkan kematian pada karang.
  4. Kejernihan, karang  untuk hidup memerlukan air laut yang bersih dari substansi      yang dapat menghalangi penetrasi sinar matahari  
  5. Arus, diperlukan untuk tersedianya aliran suplai makanan jasad renik dan oksigen maupun terhindarnya karang dari timbunan endapan 
  6. Substrat, sangat diperlukan untuk pelekatan
Salah satu alat tangkap ikan yang cocok dipakai dikarang adalah gillnet dan bubu

Explanation :
Alam Ikan 1 : Sugiarti, 1998
Alam Ikan 2 : Sya'rani, 1992
Alam Ikan 3 : Nybakken,1988

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
Semoga Bermanfaat


reff : http://www.alamikan.com/2012/11/karang.html


Related video : Bentuk dan Koloni Karang


Previous
Next Post »