Ikan wader merupakan ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Di Indonesia, ikan ini biasa dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi. Rasanya yang gurih dengan tekstur renyah membuat sensasi kuliner berbahan ikan ini tidak kalah daripada olahan ikan-ikan lainnya.
Permintaan pasar yang tinggi ditambah ketersediaannya yang tidak terlalu banyak mendorong harga ikan wader sekarang semakin mahal. Oleh sebab itu, peluang budidaya ikan ini juga masih sangat terbuka lebar. Apalagi ikan wader dikenal pula memiliki daya tahan yang bagus dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya.
Nah, bagi Anda yang penasaran dengan prosedur budidaya ikan wader, Anda bisa mengikuti langkah-langkah dari kami berikut ini :
1. Penentuan Jenis Ikan Wader
Ada beberapa spesies ikan wader yang menguntungkan jika dipelihara karena memiliki harga yang terbilang tinggi. Di antaranya adalah ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) dan ikan wader cakul (Puntius binotatus). Ciri-ciri ikan wader pari antara lain tubuhnya ramping memanjang, berwarna putih keperakan, dan ada garis horisontal warna biru di tengahnya. Sedangkan ikan wader cakul memiliki ciri-ciri yaitu postur tubuhnya gemuk, berwarna abu-abu kehijauan, dan ada bintik dua di pangkal siripnya.
2. Pemilihan Ikan Wader Indukan
Perbandingan jumlah ikan wader yang ideal untuk dijadikan indukan antara pejantan dan betina ialah 1:3. Ikan wader jantan mempunyai tubuh yang lebih ramping, dilengkapi dua lubang kelamin, dan jika di-striping akan mengeluarkan sel sperma. Sementara itu, ikan wader betina memiliki postur tubuh yang membesar di bagian perut, mempunyai tiga lubang kelamin, dan mengeluarkan sel telur saat di-striping. Pastikan Anda memilih hanya indukan yang telah mengalami kematangan secara gonat agar siap untuk dipijahkan.
3. Persiapan Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bibit-bibit kuman dan bakteri yang ada di dalam kolam tersebut. Dengan demikian, rangsangan bau yang dikeluarkan oleh ikan-ikan wader indukan saat akan melakukan pemijahan ini pun tidak mengalami gangguan dan dapat berjalan dengan lancar.
4. Proses Pemijahan Ikan Wader
Ikan-ikan wader indukan kemudian dimasukkan ke dalam kolam pemijahan dengan jumlah yang sesuai dengan ukuran kolam. Proses pemijahan biasanya berlangsung selama 2 hari terhitung setelah ikan jantan dan ikan betina dipertemukan di kolam yang sama. Setelah proses pemijahan selesai, berikutnya ikan-ikan wader tersebut bisa dikeluarkan dari kolam pemijahan. Proses selanjutnya adalah menunggu telur ikan wader yang dihasilkan tersebut menetas kira-kira dalam waktu 24 jam.
5. Pemeliharaan Larva Ikan Wader
Larva ikan wader yang telah menetas dari telurnya tidak perlu langsung diberi pakan karena masih memiliki cadangan makanan dari indung telurnya. Setelah cadangan tersebut mulai menipis, kurang lebih sekitar 6-10 jam, Anda bisa mulai memberikannya pakan. Pakan yang biasanya digunakan berupa kuning telur rebus dengan takaran menyesuaikan jumlah larva ikan.
6. Pembesaran Ikan Wader
Ketika larva ikan wader sudah tumbuh hingga panjangnya mencapai 2-3 cm, ikan-ikan wader kecil ini dapat dipindahkan ke kolam pembesaran. Selama proses pembesaran, ikan wader diberikan pakan berupa ampas tahu dan pelet ikan. Jangan lupa mengganti separuh volume air kolam setiap 2 minggu sekali untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya. Ikan wader baru bisa dipanen setelah rata-rata ukuran tubuhnya telah mencapai 10 cm.
reff : http://tipsikan.blogspot.com/2016/03/dasar-dasar-cara-membudidayakan-ikan.html
EmoticonEmoticon