Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar

Ikan cupang yang dapat dikawinkan adalah ikan yang sudah memiliki usia yang cukup dewasa. Ikan cupang indukan dipilih dari ikan yang mempunyai kualitas terbaik, kondisinya sehat, dan tidak cacat. Ciri-ciri indukan ikan cupang jantan yang bagus yaitu perilakunya agresif, senang berinteraksi, dan berwarna cerah. Sedangkan untuk ikan cupang betina bisa dilihat dari perutnya yang buncit dan diselimuti gelembung-gelembung kecil berwarna putih.

Karakteristik lain dari ikan yang ideal dijadikan indukan yaitu ikan yang berekor cukup lebar, siripnya tebal, serta badannya besar. Ikan cupang yang memiliki sirip dan ekor yang berwarna sempurna dan tidak berantakan seringkali mampu menelurkan bibit-bibit unggulan. Di samping itu, pilihlah ikan yang mayoritas senang berada di dasar sampai tengah kolam, bukan mengambang di permukaan.

mengawinkan-ikan-cupang.jpg

Tempat pemijahan yang baik untuk ikan cupang berupa kolam yang tidak terlalu luas. Bahkan Anda juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas seperti ember, baskom, dan toples. Sebelum digunakan, wadah-wadah ini harus direndam terlebih dahulu di larutan PK untuk membunuh kuman dan bakteri. Setelah itu, wadah dibilas menggunakan air mengalir sampai benar-benar bersih.

Air yang dipakai untuk pemijahan adalah air sumur atau air sungai. Hindari menggunakan air yang sudah ditambah dengan bahan kimia tertentu seperti air mineral dan air pam. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah pemijahan, air didiamkan selama 3 hari untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terlarut.

Kini air siap dimasukkan ke wadah pemijahan. Pastikan suhu air tersebut berkisar antara 23-27 derajat, dengan temperatur yang ideal yakni 25 derajat celcius. Selanjutnya taruh beberapa tanaman air dan kayu apung sebagai tempat meletakkannya telur-telur ikan cupang. Usahakan ekosistem di air cukup seimbang dan tidak mengganggu proses perkawinan.

Yang pertamakali dimasukkan ke akuarium pemijahan ialah ikan cupang jantan. Biarkan ikan tersebut beradaptasi selama beberapa saat. Tunggu juga ikan cupang jantan ini mengeluarkan semacam busa yang bergerombol di permukaan air. Setelah jumlah busa dirasa sudah cukup banyak, sekarang saatnya Anda melepaskan ikan cupang betina.

Proses perkawinan pada ikan cupang biasanya berlangsung antara pukul 9-11 pagi atau 15-17 sore. Selama proses berlangsung, akuarium pemijahan sebaiknya ditutup dengan kain yang gelap dan diletakkan di tempat yang sepi agar tidak terganggu. Ketika kawin, ikan cupang jantan membentuk seperti huruf U dan ikan cupang betina tampak seperti mati. Biasanya proses ini berlangsung selama 3-4 hari, di mana umumnya dihasilkan 300-500 telur yang siap menetas.

Pejantan yang Mengerami Telur

Uniknya yang bertugas mengerami telur ikan cupang adalah pejantannya. Jadi sesegera mungkin pindahkan ikan betina dari kolam pemijahan supaya tidak memakan telur. Selama proses pengeraman berlangsung yakni sekitar 1-2 hari, ikan cupang jantan tetap diberikan pakan secukupnya. Segera angkat indukan ikan jantan setelah separuh dari telur tersebut sudah menetas.

Anakan ikan cupang yang telah menetas dari telurnya tidak perlu diberi pakan selama 3 hari. Hal ini dikarenakan ikan-ikan kecil tersebut masih mendapatkan asupan nutrisi dari sisa kuning telur yang melekat di tubuhnya. Pada hari keempat sampai kedelapan, burayak ikan cupang tersebut dapat diberikan pakan berupa infusaria dan plankton. Barulah pada hari kedelapan, anakan ikan cupang sudah boleh dikasih pakan berbentuk kutu air. Anakan ikan cupang yang telah berumur sebulan harus dipisahkan ke kolam sendiri-sendiri agar tidak saling menyerang.



reff : http://tipsikan.blogspot.com/2015/12/cara-mengawinkan-ikan-cupang-yang-benar.html


Related video : Cara Mengawinkan Ikan Cupang yang Benar


Previous
Next Post »