Foto:BANJARMASIN POST/HERRY MURDY HERMAWAN
Ilustrasi.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MUARATEWEH - Sedikitnya tiga hektare tanaman padi sawah musim tanam April - September 2010 di wilayah Desa Trahean, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah diserang penyakit keracunan zat besi.
"Meski tidak menyebabkan kematian, namun menganggu tingkat produktivitas padi milik petani," kata Kepala Bagian Pertanian pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Barito Utara Rosmadianor di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Rosmadianor, penyakit keracunan zat besi (fe) ini akibat saluran air yang mengairi padi sawah itu tidak lancar sehingga tanaman tergenang air yang menyebabkan daun padi berwarna kuning.
Penyakit yang menyerang tanaman padi varietas Ciherang itu, kata dia, kini telah ditanggulangi dengan memperlancar saluran irigasi dan pemberian pupuk.
Di samping itu pihaknya telah memberikan penyuluhan kepada petani untuk tetap waspada terhadap tanaman padi di saat perubahan musim yang kini hujan masih melanda kawasan setempat.
"Penyakit keracunan zat besi ini berhasil diantisipasi dan tidak meluas di kawasan padi sawah lainnya yang kini sedang berbuah," katanya.
Ia mengatakan, tanaman padi sawah yang diserang penyakit keracunan zat besi ini hanya terjadi di kawasan pertanian Desa Trahean, sedangkan sentra padi sawah lainnya tidak terganggu.
Meski ada yang diserang hama tikus seperti di wilayah Desa Transbangdep sekitar satu hektare, namun berhasil ditangani.
"Kami minta petani waspada dan menjaga tanaman padinya karena saat ini terjadi musim hujan yang berkepanjangan tentunya riskan diserang penyakit," katanya.
Pada musim tanam April-September tahun ini luas lahan yang akan dibuka sekitar 260 hektare dengan sasaran luas panen 258 hektare tersebar di sentra padi sawah di Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Trahean, Transbangdep dan Trinsing sekitar 55 hektare.
Kemudian di Kecamatan Gunung Timang hanya dibuka di Desa Rarawa dan Ketapang seluas 80 hektare dan Kecamatan Montallat di Desa Pepas, Tumpang Laung I dan Kelurahan Montallat mencapai 120 hektare dengan varietas padi sawah jenis Ciherang, Nekonggo dan Ivaris 1.
"Luas sasaran tanaman padi pada musim tanam April-September ini memang berkurang dibanding Oktober-Maret karena biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani hanya membuka lahan persawahan pada daerah tertentu," katanya.
ant
Sumber: http://www.banjarmasinpost.co.id/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/tanaman-padi-barut-keracunan-zat-besi.html
Ilustrasi.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MUARATEWEH - Sedikitnya tiga hektare tanaman padi sawah musim tanam April - September 2010 di wilayah Desa Trahean, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah diserang penyakit keracunan zat besi.
"Meski tidak menyebabkan kematian, namun menganggu tingkat produktivitas padi milik petani," kata Kepala Bagian Pertanian pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Barito Utara Rosmadianor di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Rosmadianor, penyakit keracunan zat besi (fe) ini akibat saluran air yang mengairi padi sawah itu tidak lancar sehingga tanaman tergenang air yang menyebabkan daun padi berwarna kuning.
Penyakit yang menyerang tanaman padi varietas Ciherang itu, kata dia, kini telah ditanggulangi dengan memperlancar saluran irigasi dan pemberian pupuk.
Di samping itu pihaknya telah memberikan penyuluhan kepada petani untuk tetap waspada terhadap tanaman padi di saat perubahan musim yang kini hujan masih melanda kawasan setempat.
"Penyakit keracunan zat besi ini berhasil diantisipasi dan tidak meluas di kawasan padi sawah lainnya yang kini sedang berbuah," katanya.
Ia mengatakan, tanaman padi sawah yang diserang penyakit keracunan zat besi ini hanya terjadi di kawasan pertanian Desa Trahean, sedangkan sentra padi sawah lainnya tidak terganggu.
Meski ada yang diserang hama tikus seperti di wilayah Desa Transbangdep sekitar satu hektare, namun berhasil ditangani.
"Kami minta petani waspada dan menjaga tanaman padinya karena saat ini terjadi musim hujan yang berkepanjangan tentunya riskan diserang penyakit," katanya.
Pada musim tanam April-September tahun ini luas lahan yang akan dibuka sekitar 260 hektare dengan sasaran luas panen 258 hektare tersebar di sentra padi sawah di Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Trahean, Transbangdep dan Trinsing sekitar 55 hektare.
Kemudian di Kecamatan Gunung Timang hanya dibuka di Desa Rarawa dan Ketapang seluas 80 hektare dan Kecamatan Montallat di Desa Pepas, Tumpang Laung I dan Kelurahan Montallat mencapai 120 hektare dengan varietas padi sawah jenis Ciherang, Nekonggo dan Ivaris 1.
"Luas sasaran tanaman padi pada musim tanam April-September ini memang berkurang dibanding Oktober-Maret karena biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani hanya membuka lahan persawahan pada daerah tertentu," katanya.
ant
Sumber: http://www.banjarmasinpost.co.id/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/tanaman-padi-barut-keracunan-zat-besi.html
EmoticonEmoticon