Phylum Ciliophora Penyakit Ikan dan Parasit Insang dan Kulit

PHYLUM CILIOPHORA

Alam Ikan;Beberapa ciliata bersifat commensal pada insang dan kulit ikan dan lainnya hidup sebagai parasit opportunis. Mereka memiliki cilia berukuran pendek sebagai alat pergerakan. Parasit dapat melekat atau bergerak dan umumnya hidup sebagai ektoparasit. Ada dua jenis parasit yang telah menimbulkan masalah pada ikan yaitu Ichthyopthirius multifilis pada ikan air tawar dan Cryptocaryon iritans pada ikan air laut.

1. ICHTHYOPTHIRIASIS (ICH/ WHITE SPOT, DISEASE).
Agen penyebab: Ichthyopthirius multifilis Klasifikasi: klas Oligohymenophora, subklas Hymenostomata, ordo Hymenostomatida, subordo Ophryoglenina, family Ichthyopthiridae.

InangIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
mutifilis dapat menginfeksi semua ikan air tawar yang ada di seluruh dunia.

Morphology dan siklus hidup parasitIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
Parasit berbentuk bulat dan disekeliling tubuhnya terdapat cilia. Memiliki makronukeleus berbentuk seperti tapal kuda dan sekurang-kurangnya satu mikronukleus yang berbentuk bulat. Bentuk dewasa parasit disebut trophont dan setelah cukup mendapatkan makanan akan terlepas dari inang dan selanjutnya akan menjadi tomon. Tomon membentuk cysta mengalami differensiasi menghasilkan theront.

Theron merupakan fase infektif dari parasit dan bila mencapai inang akan berubah menjadi trophont. Theront berbentuk pyriform atau fusiform, pada bagian anterior agak runcing sedangkan bagian posterior agak datar. Seluruh permukaan tubuh theront ditutupi oleh cilia. Theront berenang dengan cepat dan seringkali merubah arahnya sampai menemukan inang. Parasit respon terhadap cahaya dan juga chemotaksis positif terhadap substansi yang dikeluarkan oleh inang. Theront melekat pada lapisan epithel kulit dan insang dan menembus lapisan tersebut dalam 5 menit pada lapisan basal.

Baca Juga:Cara Mengatasi Penyakit Vibrio spp Pada ikan

Tanda-tanda klinisIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
Penyakit disebut penyakit bintik putih karena adanya beberapa atau banyak bintik keputih-putihan atau keabu-abuan pada kulit dan insang ikan. Ikan yang sakit kehilangan nafsu makan, lethargy, keruh atau hemorhage pada mata. Ikan terinfeksi berat memproduksi mukus yang banyak dan menggosok-gosokkan badannya pada substrat atau dinding tanki.

Efek pada inangIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
Penyakit dapat menyebabkan epizootic terutama pada system budidaya intensif. Parasit dapat merusak bagian insang dan kulit ikan, sehingga mengganggu pernapasan dan proses osmoregulasi. Ulcer dapat terjadi dan merupakan pintu masuk bagi patogen sekunder. Pada infeksi berat terjadi hyperplasia pada sel epithel dan nekrosis sel sekitar trophont.

DiagnosisIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
Organisma yang ter-encyst tampak seperti bintik putih pada permukaan ikan dan dapat dilihat denga mata. Pengamatan secara mikroskopis terhadap mukus dari permukaan tubuh atau insang ikan akan tampak adanya parasit berbentuk bulat dan memilki inti besar seperti tapal kuda.

Pencegahan dan kontrolIchthyopthiriasis (Ich/ White Spot, Disease)
Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar pengendalian patogen yaitu: mencegah kontak antara ikan sehat dan ikan sakit dengan melakukan tindakan karantina, lakukan identifikasi parasit dengan tepat jika timbul penyakit, lakukan treatment terhadap ikan sakit.

Pengendalian secara fisik dapat dilakukan untuk memutuskan siklus hidup parasit, yaitu dengan melakukan pemindahan ikan secara bertahap dari satu wadah ke wadah lainnya yang lebih bersih. Penggunaan radiasi UV pada air pada budidaya sistem tertutup dapat mengeliminasi infeksi parasit ini. Selain itu menaikkan suhu mencapai 29 ? 30 oC dapat mematikan parasit. Garam dengan konsentrasi 7000 ? 20000 ppm dapat digunakan untuk treatmen kolam. Formalin 100 ppm selama 1 jam selama 2 ? 3 hari; 25 ppm formalin + 0.1 ppm malachete green.

Baca Juga:Penyakit Ikan Hias

2. Cryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Menyebabkan penyakit pada ikan-ikan air laut. Pertama kali ditemukan di Jepang dan saat ini penyakit dapat ditemukan di seluruh dunia.

InangCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Dapat menginfeksi berbagai jenis ikan-ikan laut budidaya dan juga ikan hias air laut di akuarium terutama di daerah tropis.

KlasifikasiCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Klas Oligohymenophora,
Sub Klas Hymenostomata,
ordo Hymenostomatida,
Subordo Ophryoglenina,
family Ichthyophthiridae.

Baca Juga :Phylum Myxosoa Penyebab Penyakit Ikan Luka serius dan Kematian

Morphology dan Siklus Hidup ParasitCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Theront berbentuk pyriform dengan panjang 25 ? 60 ?m. Trophont berukuran diameter 60 ? 450 ?m. Memiliki makrobukleus dan beberapa mikronukleus.

Trophont hidup pada ikan dan telah cukup mendapatkan makanan akan meninggalkan ikan sebagai fase tomon berenang bebas dan selanjutnya mengekskresikan cysta. Didalam cysta parasit mengalami differensiasi menghasilkan 200 atau lebih daughter tomite.

Tomite akan berkembang menjadi fase infektif berenang bebas yang disebut theront yang akan melekat dan menembus kulit dan epithel insang ikan. Setelah theron mencapai inang, akan berkembang menjadi fase trophont.

Tanda-tanda klinisCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Tanda-tanda klinis mirip yang ditemukan pada infeksi Ichthyopthirius, yaitu terbentuk cysta berwarna putih pada permukaan tubuh. Terjadi produksi mukus berlebihan pada ikan terinfeksi.

Efek pada inangCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Efek secara umum sama dengan yang ditemukan pada infeksi Ichthypthirius, yaitu gangguan osmoregulasi, kehilangan nafsu makan, terjadi produksi mukus berlebihan dan sel epithel insang dan kulit ikan yang terinfeksi menjadi hyperplastik dan erosi dalam beberapa kasus.

DiagnosisCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Diagnosis dapat dilakukan dengan membuat wet mount, atau siapan basah pada slide glass. Mukus diambil dari organ terinfeksi lalu diletakkan pada slide glass dan mengamati di bawah mikroskop. Adanya protozoa berukuran besar menunjukkan Cryptocaryonosis. Inti dari C. Irritans berbentuk seperti sabit.

Pencegahan dan KontrolCryptocaryon irritans (Cryptocaryonosis)
Pencegahan terhadap parasit ini dapat dilakukan dengan memutuskan siklus hidupnya. Berbagai jenis bahan kimia telah digunakan untuk melakukan kontrol terhadap parasit ini. Melakukan pemisahan ikan dari cysta tomon sebelum menjadi theront, dengan melakukan pemindahan ikan pada akuarium yang bersih setiap selanmg 3 hari.

Tanki harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dan setelah digunakan. Metode lain adalah meletakkan ikan di laut dalam karamba selama 10 hari. Kontrol dengan bahan kimiadapat dilakukan dengan 0.5 ppm CuSO4, 25 ppm formalin selama 5 ? 7 hari, selanjutnya pindahkan ikan pada tanki yang sebelumnya telah dikeringkan dan bebas dari parasit selama 2 kali dengan interval waktu 3 hari.


Baca Juga :Phylum Microspora Penyakit Ikan Infeksi Organ Dalam


3.Trichodinidae Dan Ciliata Lainnya .

EKTOPARASIT CILIATATrichodinidae Dan Ciliata Lainnya .
Protozoa ektoparasit merupakan parasit penting pada ikan budidaya dan ikan akuarium. Umumnya parasit ini berkembang bila kondisi inang menjadi stres. Pada ikan yang hidup di perairan alami mungkin terinfeksi dalam jumlah kecil oleh parasit ciliata. Ikan tersebut bila ditransfer pada tanki dan mengalami stress, parasit akan berkembang dengan sangat cepat. Dapat menginfeksi berbagai jenis ikan dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang berfluktuasi.

Ektoparasit ObligatTrichodinidae Dan Ciliata Lainnya .
a.Chilodonella sp
Genus Chilodonella sp memiliki dua spesies yang menginfeksi ikan dan memiliki distribusi yang kosmopolitan. Kedua spesies parasit ini juga dapat menginfeksi ikan air payau.

KlasisikasiChilodonella sp
Klas Kinetophragminophorea,
ordo Cyrtophorida,
family Chilodonellidae.

Morphology dan siklus hidup parasitChilodonella sp
Tubuh parasit ini berbetuk oval dan datar dorsoventral. Pada sisi tubuh yang berbentuk convex tidak ditumbuhi cilia, memiliki barisan silia pada permukaan ventral. Memiliki alat cytoskeletal pada bagian mulut dan digunakan untuk memakan sel debris.

Efek pada inangChilodonella sp
Mengifeksi organ insang, kulit dan sirip ikan. Awalanya menimbulkan hyperplasia lokal pada epithel insang, dan selanjutnya menyebar, sehingga mengganggu pernafasan ikan.

b. Brooklynella sp
Brooklynella hostilis menyebabkan brooklynellosis, penyakit serius pada ikan air laut baik pada ikan yang dibudidayakan di laut maupun ikan laut akuarium. Parasit ini dapat menyebakan kematian massal dan epizootic. Memiliki penyebaran yang kosmopolit dan umumnya menyerang ikan-ikan tropis. Tidak sama halnya dengan Chilodonella sp., Brooklynella sp., belum pernah ditemukan pada ikan yang hidup di perairan bebas.

KlasifikasiChilodonella sp
Family Hartmanellidae, dan hanya satu-satunya spesies dalam genus.

Tanda-tanda klinisChilodonella sp
Parasit melengket pada kulit dan insang ikan. Ikan terinfeksi menggosokkan badannya pada objek/benda sehingga menyebabkan kerusakan pada kulit dan nampa adanya haemorhage.

Efek pada inangChilodonella sp
Menyebabkan kesulitan bernafas karena menginfeksi bagian insang. Jaringan terinfeksi mengalami kerusakan pada bagian epithel. Parasit merusak insang ikan dan mengambil makanan dari debris dengan menggunakan cytopharyngeal armature; dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri.

DiagnosisChilodonella sp
Melakukan pengamatan secara mikroskopis pada mukus dari permukaan tubuh dan pada insang, pada organ tersebut akan tampak parasit seperti protozoa berbentu seperti kacang (bean) dan pada tubuhnya tampak adanya silia.

Pencegahan dan kontrolChilodonella sp
Melakukan pencelupan dalam air tawar selama 1 jam dalam waktu 3 hari; merendam dalam larutan formalin 100 ppm selama satu jam dalam waktu 2 ? 3 hari.

Baca Juga :Phylum Ciliophora Penyakit Ikan dan Parasit Insang dan Kulit

c. Trichodinid
Parasit yang termasuk dalam kelompok parasit ini adalah ektoparasit yang paling umum ditemukan pada ikan air tawar dan ikan air laut, dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ yang terinfeksi sehingga menyebabkan kematian.

Parasit berbentuk seperti flat disc atau bulat, dan saat berenang nampak seperti piring terbang. Pada bagian disk terdapat organel yang dsebut dentikel ring. Parasit yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Trichodina, Trichodinella, dan Tripartiella.

Trichodina ditemukan pada bagian insang dan permukaan tubuh, Trichodinella dan Tripartiella hanya ditemukan pada bagian insang, meskipun pada larva ikan yang baru menetas kedua parasit ini juga dapat ditemukan pada bagian kulit.

KlasisikasiTrichodinid
Klas Oligohymenophora, subklas Peritricha, ordo Mobilina, family Trichodinidae, dan terdapat 5 genus. Identifikasi dilakukan berdasarkan struktur yang dimiliki seperti adhesive disc dan jumlah serta ukuran dentikel ringnya.

Efek pada inangTrichodinid
Umumnya hidup sebagai komensal, makan pada partikel dan bakteri yang terbawa air dan yang ada pada permukaan tubuh ikan. Hanya sedikit pada ikan sehat, dan pada ikan lemah parasit dapat berkembang dengan cepat menyebabkan kerusakan pada jaringan akibat aktivitas pergerakan dan makan.

Parasit dalam jumlah banyak pada bagian insang dapat mengganggu pernafasan. Kematian tinggi umumnya terjadi pada ikan kecil. Adhesive disc menyebabkan kerusakan langsung pada epithel insang dan menghasilkan luka-luka pada insang.

DiagnosisTrichodinid
Pengujian secara mikroskopis dengan membuat preparat wet mount dari insang dan dari kulit akan tampak adanya organisma berbentuk seperti piring terbang yang berenang, dan dikelilingi oleh cilia.

Pencegahan dan kontrolTrichodinid
Pengendalian dapat dilakukan denga melakukan cara sebagai berikut: 2 ? 3 % larutan garam 2 ? 5 menit selama 3 ? 4 hari pada ikan mas, perendaman dalam air tawar 1 jam selama 3 hari, pemberian 100 ppm formalin+10 ppm acriflavin 1 jam selama 3 hari.

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula.
Semoga Bermanfaat


reff : http://www.alamikan.com/2014/12/phylum-ciliophora-penyakit-ikan-dan.html


Related video : Phylum Ciliophora Penyakit Ikan dan Parasit Insang dan Kulit


Previous
Next Post »