PLTU Tanjung Jati Ancam Nelayan Jepara
9 Juli 2010 - 11:34 WIB
Andhika Puspita / Angga Haksro
PLTU Tanjung Jati B
VHRmedia, Semarang ? Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B di Semenanjung Muria, Jepara, mengganggu aktivitas nelayan. Sering terjadi kecelakaan akibat kegiatan bongkar muat kapal batu bara untuk pembangkit listrik tersebut.
Layanan Advokasi Rakyat (Layar) Nusantara mencatat setidaknya 11 kapal nelayan rusak akibat ditabrak kapal pengangkut batu bara. Kapal pengangkut batu bara untuk PLTU Tanjung Jati itu kehilangan arah karena lampu mercu suar di Semenanjung Muria kerap mati.
Koordinator Layar Nusantara, Sukarman, menyatakan telah melaporkan kasus ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun hingga saat ini pengaduan tersebut belum ditanggapi.
?Bagaimana mungkin target Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan tangkapan dapat tercapai, kalau nelayan sebagai garda terdepan tidak mendapat jaminan perlindungan mengakses sumber daya laut dan perikanan?? kata Sukarman, Kamis (8/7).
Para nelayan berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar nelayan Jepara dapat kembali mengakses sumber daya pesisir dan kelautan tanpa ancaman. Saat ini sedikitnya terdapat 4.000 nelayan di Jepara, Jawa Tengah, yang menunggu masalah dengan PLTU Tanjung Jati diselesaikan. (E4) Sumber : http://www.vhrmedia.com/
Foto: www.kabarindonesia.com
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/pltu-tanjung-jati-ancam-nelayan-jepara.html
9 Juli 2010 - 11:34 WIB
Andhika Puspita / Angga Haksro
PLTU Tanjung Jati B
VHRmedia, Semarang ? Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tanjung Jati B di Semenanjung Muria, Jepara, mengganggu aktivitas nelayan. Sering terjadi kecelakaan akibat kegiatan bongkar muat kapal batu bara untuk pembangkit listrik tersebut.
Layanan Advokasi Rakyat (Layar) Nusantara mencatat setidaknya 11 kapal nelayan rusak akibat ditabrak kapal pengangkut batu bara. Kapal pengangkut batu bara untuk PLTU Tanjung Jati itu kehilangan arah karena lampu mercu suar di Semenanjung Muria kerap mati.
Koordinator Layar Nusantara, Sukarman, menyatakan telah melaporkan kasus ini ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Namun hingga saat ini pengaduan tersebut belum ditanggapi.
?Bagaimana mungkin target Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan tangkapan dapat tercapai, kalau nelayan sebagai garda terdepan tidak mendapat jaminan perlindungan mengakses sumber daya laut dan perikanan?? kata Sukarman, Kamis (8/7).
Para nelayan berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar nelayan Jepara dapat kembali mengakses sumber daya pesisir dan kelautan tanpa ancaman. Saat ini sedikitnya terdapat 4.000 nelayan di Jepara, Jawa Tengah, yang menunggu masalah dengan PLTU Tanjung Jati diselesaikan. (E4) Sumber : http://www.vhrmedia.com/
Foto: www.kabarindonesia.com
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/pltu-tanjung-jati-ancam-nelayan-jepara.html
EmoticonEmoticon