Padang, CyberNews. Penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau (Trawl)
kembali marak terjadi di perairan Sumatera Barat (Sumbar) antara lain di Kabupeten Pesisir Selatan. Salah satu lokasi perairan yang sering diganggu adalah laut di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
"Aksi penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau dan pukat hamparan dasar di tengah laut masih saja dijumpai, parahnya oknum pelaku justru kian banyak," kata Erman, seorang nelayan Tarusan, Kabupaten Pessel, di Padang, Minggu (18/7).
Selaku nelayan tradisional, dirinya tidak dapat berbuat banyak sebab kapal mereka (oknum pelaku) bermesin modern serta berkapasitas besar. "Kita berharap, pihak berwenang dapat segera menertibkan aksi tersebut, karena dapat membunuh mata pencarian kami selaku nelayan tradisional," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pessel, Edwil mengatakan pada akhir Desember 2009, pihaknya berhasil membekuk pencurian ikan pengguna pukat hamparan dasar di perairan sekitar pulau Gosong, Kecamatan Sutera. Enam pelaku bernisial NS (Kapten Kapal), BS , IK , AN , AM , dan AB , merupakan nelayan asal Sibolga Sumatra Utara.
Dari tangan pelaku, tim pengawas laut DKP ikut menyita 22 unit bubu (alat tangkap ikan jenis lukah yang terbuat dari besi). "Pelaku juga dikenai sanksi pidana," kata Edwil.
Luas perairan Pessel 232,4 km2, dengan jumlah nelayan 16.394 orang.Alat tangkap, mesin long tail 600 unit, mesin tempel 15 PK 100 unit, payang 200 unit, kapal tonda 150 unit dan kapal bagan 200 unit. Sentra tangkapan ikan di Kecamatan Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti dan Sutera.
Produksi ikan tangkapan nelayan, seperti udang masih mencapai 5,1 ton/tahun, dan ikan kerapu 6,6 ton/tahun.
( Ant /CN13 )
Sumber: http://suaramerdeka.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/di-perairan-sumatra-barat-pencurian.html
kembali marak terjadi di perairan Sumatera Barat (Sumbar) antara lain di Kabupeten Pesisir Selatan. Salah satu lokasi perairan yang sering diganggu adalah laut di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
"Aksi penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau dan pukat hamparan dasar di tengah laut masih saja dijumpai, parahnya oknum pelaku justru kian banyak," kata Erman, seorang nelayan Tarusan, Kabupaten Pessel, di Padang, Minggu (18/7).
Selaku nelayan tradisional, dirinya tidak dapat berbuat banyak sebab kapal mereka (oknum pelaku) bermesin modern serta berkapasitas besar. "Kita berharap, pihak berwenang dapat segera menertibkan aksi tersebut, karena dapat membunuh mata pencarian kami selaku nelayan tradisional," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pessel, Edwil mengatakan pada akhir Desember 2009, pihaknya berhasil membekuk pencurian ikan pengguna pukat hamparan dasar di perairan sekitar pulau Gosong, Kecamatan Sutera. Enam pelaku bernisial NS (Kapten Kapal), BS , IK , AN , AM , dan AB , merupakan nelayan asal Sibolga Sumatra Utara.
Dari tangan pelaku, tim pengawas laut DKP ikut menyita 22 unit bubu (alat tangkap ikan jenis lukah yang terbuat dari besi). "Pelaku juga dikenai sanksi pidana," kata Edwil.
Luas perairan Pessel 232,4 km2, dengan jumlah nelayan 16.394 orang.Alat tangkap, mesin long tail 600 unit, mesin tempel 15 PK 100 unit, payang 200 unit, kapal tonda 150 unit dan kapal bagan 200 unit. Sentra tangkapan ikan di Kecamatan Koto XI Tarusan, Linggo Sari Baganti dan Sutera.
Produksi ikan tangkapan nelayan, seperti udang masih mencapai 5,1 ton/tahun, dan ikan kerapu 6,6 ton/tahun.
( Ant /CN13 )
Sumber: http://suaramerdeka.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/di-perairan-sumatra-barat-pencurian.html
EmoticonEmoticon