Jakarta, 9/7 (ANTARA) - Ekspor komoditi hasil perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 menunjukan peningkatanJumat, 9 Juli 2010 12:59 WIB | Rilis Pers | | Dibaca 268 kali
(ANTARA/Syaiful Arif)
Jakarta, 9/7 (ANTARA) - Ekspor komoditi hasil perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 menunjukan peningkatan sebesar 3,26 ribu ton atau, 3,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Kenaikan tersebut menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, M. Syamsul Maarif didominasi oleh produk komoditas ikan segar baik perikanan tangkap maupun budidaya yang mengalami peningkatan hingga 2,45 ribu ton. Secara keseluruhan, nilai perdagangan komiditas hasil perikanan yang diperoleh mencapai USD 621,8 juta atau meningkat 7,09 persen dibanding triwulan pertama tahun lalu.
Syamsul menyatakan, peningkatan ekspor terbesar dihasilkan dari komoditas lemak dan minyak ikan yang meningkat hampir mencapai 3000 persen dari 2,26 ribu kilogram menjadi 69,38 ribu kilogram. Meski secara keseluruhan nilai eskpor mengalami peningkatan, namun terdapat beberapa komoditas perikanan seperti udang tidak beku, udang beku, udang kaleng, tuna segar, tuna cakalang beku, kepiting kaleng, paha kodok, siput/bekicot dan hasil perikanan lainnya yang mengalami penurunan dalam nilai. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi neraca ekspor karena masih dapat ditutupi oleh kenaikan nilai beberapa komoditi utama seperti tuna kaleng, ikan lainnya dalam kaleng dan beberapa komoditi utama lainnya. Sedangkan untuk volume ekspor, terdapat komoditas yang mengalami penurunan yaitu udang beku, udang kaleng serta siput/bekicot.
Untuk negara tujuan ekspor, Jepang masih menjadi pasar utama Indonesia dengan kenaikan volume dan nilai terbesar dibandingkan dengan tujuan lainnya yakni sebesar 12.91 persen dan 4 persen dibandingkan triwulan pertama tahun 2009. Untuk benua Afrika peringkat teratas adalah Ghana dengan kenaikan sebesar 8.27 persen untuk volume dan 105 persen untuk nila. Benua Australia peringkat teratas adalah Selandia Baru, di Benua Amerika adalah Chile sebagai peringkat teratas, sementara Inggris merupakan tujuan ekspor terbesar di Benua Eropa.
Namun demikian, peningkatan ekpor hasil perikanan juga diikuti peningkatan volume dan nilai impor komoditi perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2009. Meski secara umum impor komoditas perikanan mengalami peningkatan sebesar 3,83 ribu ton, tetapi komoditas makanan udang mengalami penurunan volume sebesar 80 persen dan 87 persen penurunan nilai. Sumber : http://m.antaranews.com
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/07/ekspor-komoditi-hasil-perikanan.html
(ANTARA/Syaiful Arif)
Jakarta, 9/7 (ANTARA) - Ekspor komoditi hasil perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 menunjukan peningkatan sebesar 3,26 ribu ton atau, 3,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009. Kenaikan tersebut menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, M. Syamsul Maarif didominasi oleh produk komoditas ikan segar baik perikanan tangkap maupun budidaya yang mengalami peningkatan hingga 2,45 ribu ton. Secara keseluruhan, nilai perdagangan komiditas hasil perikanan yang diperoleh mencapai USD 621,8 juta atau meningkat 7,09 persen dibanding triwulan pertama tahun lalu.
Syamsul menyatakan, peningkatan ekspor terbesar dihasilkan dari komoditas lemak dan minyak ikan yang meningkat hampir mencapai 3000 persen dari 2,26 ribu kilogram menjadi 69,38 ribu kilogram. Meski secara keseluruhan nilai eskpor mengalami peningkatan, namun terdapat beberapa komoditas perikanan seperti udang tidak beku, udang beku, udang kaleng, tuna segar, tuna cakalang beku, kepiting kaleng, paha kodok, siput/bekicot dan hasil perikanan lainnya yang mengalami penurunan dalam nilai. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi neraca ekspor karena masih dapat ditutupi oleh kenaikan nilai beberapa komoditi utama seperti tuna kaleng, ikan lainnya dalam kaleng dan beberapa komoditi utama lainnya. Sedangkan untuk volume ekspor, terdapat komoditas yang mengalami penurunan yaitu udang beku, udang kaleng serta siput/bekicot.
Untuk negara tujuan ekspor, Jepang masih menjadi pasar utama Indonesia dengan kenaikan volume dan nilai terbesar dibandingkan dengan tujuan lainnya yakni sebesar 12.91 persen dan 4 persen dibandingkan triwulan pertama tahun 2009. Untuk benua Afrika peringkat teratas adalah Ghana dengan kenaikan sebesar 8.27 persen untuk volume dan 105 persen untuk nila. Benua Australia peringkat teratas adalah Selandia Baru, di Benua Amerika adalah Chile sebagai peringkat teratas, sementara Inggris merupakan tujuan ekspor terbesar di Benua Eropa.
Namun demikian, peningkatan ekpor hasil perikanan juga diikuti peningkatan volume dan nilai impor komoditi perikanan pada triwulan pertama tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2009. Meski secara umum impor komoditas perikanan mengalami peningkatan sebesar 3,83 ribu ton, tetapi komoditas makanan udang mengalami penurunan volume sebesar 80 persen dan 87 persen penurunan nilai. Sumber : http://m.antaranews.com
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/07/ekspor-komoditi-hasil-perikanan.html
EmoticonEmoticon