Virus Myo Ancam Produksi Undang Lampung Selatan
Nusantara / Minggu, 11 Juli 2010 17:25 WIB
Metrotvnews.com, Lampung Selatan: Serangan virus myo mengancam produksi udang di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pascaserangan itu sejumlah petani saat ini menghentikan pembudidayaan.
"Sementara ini petani mengeringkan dan membersihkan areal pertambakan untuk menghilangkan virus itu sebelum mengfungsikannya kembali," kata petambak Desa Merakbelatung Kecamatan Kalianda, Abdoel Hanif, di Kalianda, Ahad (11/7).
Dia mengatakan, seharusnya saat ini dalam masa panen, namun karena serangan virus itu membuat udang seisi tambak habis tanpa sisa dan dipastikan pasokan udang petani akan menurun.
"Virus ini menyerang sebagian pertambakan, namun akan berpengaruh pada pasokan udang Lampung Selatan," kata dia.
Petani udang di Desa Pematang Pasir Sarmino mengatakan di Ketapang, serangan virus terjadi beberapa waktu lalu, sehingga petani memanen paksa dengan harga jual lebih rendah.
"Saat ini areal pertambakan tidak difungsikan sementara untuk menghilangkan sisa-sisa virus dengan menabur batu kapur," kata dia.
Dia mengatakan, serangan virus tersebut sangat cepat dan dapat mematikan udang dalam semalam jika salah satu udang sudah terserang.
Idealnya, benur mulai ditabur hingga panen membutuhkan waktu tiga bulan lebih. Namun saat usia dua bulan sudah terserang virus myo.
Menurut dia, tiap hektare idealnya mendapat tiga kuintal, karena panen paksa tersebut hanya mendapat 75 kilogram dengan harga hanya Rp35.000 per kilogram dari Rp65.000 hingga Rp70.000 saat saat normal.
"Virus yang mematikan udang-udang ini mulai menyerang tambak sejak lima tahun lalu," kata dia.
Sebelumnya, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lampung Selatan mengimbau para petani agar membersihkan tambak dengan baik dan sebelum ditebar benur agar tambak dikeringkan dahulu untuk mematikan virus.
Kemudian memberikan pakan sesuai kebutuhan udang karena jika terlalu banyak akan menimbulkan kotoran dari pakan yang membusuk didasar tambak dan menimbulkan virus, serta memasang kincir sirkulasi air secukupnya agar air tambak senantiasa bersih.
Sentra budi daya udang udang putih (vanamae) dan udang windu di Lampung Selatan yakni Kecamatan Ketapang, Bakauheni, Sragi, Rajabasa dan Kalianda.(Ant/BEY)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/virus-myo-ancam-produksi-undang-lampung.html
Nusantara / Minggu, 11 Juli 2010 17:25 WIB
Metrotvnews.com, Lampung Selatan: Serangan virus myo mengancam produksi udang di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pascaserangan itu sejumlah petani saat ini menghentikan pembudidayaan.
"Sementara ini petani mengeringkan dan membersihkan areal pertambakan untuk menghilangkan virus itu sebelum mengfungsikannya kembali," kata petambak Desa Merakbelatung Kecamatan Kalianda, Abdoel Hanif, di Kalianda, Ahad (11/7).
Dia mengatakan, seharusnya saat ini dalam masa panen, namun karena serangan virus itu membuat udang seisi tambak habis tanpa sisa dan dipastikan pasokan udang petani akan menurun.
"Virus ini menyerang sebagian pertambakan, namun akan berpengaruh pada pasokan udang Lampung Selatan," kata dia.
Petani udang di Desa Pematang Pasir Sarmino mengatakan di Ketapang, serangan virus terjadi beberapa waktu lalu, sehingga petani memanen paksa dengan harga jual lebih rendah.
"Saat ini areal pertambakan tidak difungsikan sementara untuk menghilangkan sisa-sisa virus dengan menabur batu kapur," kata dia.
Dia mengatakan, serangan virus tersebut sangat cepat dan dapat mematikan udang dalam semalam jika salah satu udang sudah terserang.
Idealnya, benur mulai ditabur hingga panen membutuhkan waktu tiga bulan lebih. Namun saat usia dua bulan sudah terserang virus myo.
Menurut dia, tiap hektare idealnya mendapat tiga kuintal, karena panen paksa tersebut hanya mendapat 75 kilogram dengan harga hanya Rp35.000 per kilogram dari Rp65.000 hingga Rp70.000 saat saat normal.
"Virus yang mematikan udang-udang ini mulai menyerang tambak sejak lima tahun lalu," kata dia.
Sebelumnya, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lampung Selatan mengimbau para petani agar membersihkan tambak dengan baik dan sebelum ditebar benur agar tambak dikeringkan dahulu untuk mematikan virus.
Kemudian memberikan pakan sesuai kebutuhan udang karena jika terlalu banyak akan menimbulkan kotoran dari pakan yang membusuk didasar tambak dan menimbulkan virus, serta memasang kincir sirkulasi air secukupnya agar air tambak senantiasa bersih.
Sentra budi daya udang udang putih (vanamae) dan udang windu di Lampung Selatan yakni Kecamatan Ketapang, Bakauheni, Sragi, Rajabasa dan Kalianda.(Ant/BEY)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/virus-myo-ancam-produksi-undang-lampung.html
EmoticonEmoticon