MembangunSemangat Para Hobies Ikan Hias Untuk Menjadi Breeder Yang Profesional Dalam Upaya Menghasilkan Produk Ikan Hias Yang Sehat dan Cantik

Membangun Semangat Para Hobies Ikan Hias Untuk Menjadi Breeder
Yang Profesional Dalam Upaya Menghasilkan Produk Ikan Hias Yang Sehat dan Cantik



Tulisan ini disusun oleh : Tim Manajemen El Laucky
Acara Seminar Nasional????????????????????????.???????????????..
Di Universitas Airlangga Surabaya 23 Oktober 2010

PENDAHULUAN
POTENSI IKAN HIAS
Indonesia adalah Negara agraris dengan garis pantai membentang sepanjang 95.181km, terdiri dari 17.000, dengan pulau luas daratan 1.922.570 km2 (lahan pertanian 10%) dengan jumlah penduduk sekitar 220juta jiwa. Negara ini dikenal sebagai negara dengan mayoritas penduduk berkerja di sector pertanian, perikanan dan peternakan.
Sumberdaya yang potensial dengan luas wilayah yang fantastis dan jumlah penduduk besar adalah modal mahal untuk membangun dunia perikanan secara maksimal. Media yang terhampar begitu luas dan kemampuan sumber daya manusia yang handal, serta daya dukung pemerintah yang maksimal , meraup devisa sebesar besarnya dari sector perikanan bukan sesuatu yang mustahil dan bukan pula obsesi omong kosong. Ini adalah realitas yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun.
Khusus untuk potensi pengembangan perikanan ikan hias, negeri ini memiliki modal besar dengan potensi keragaman ikan hias. Betapa tidak, saat ini Indonesia diperkirakan memiliki 400 spesies ikan hias air tawar dari total 1.100 spesies di seluruh dunia dan 650 spesies ikan hias air laut.
Dalam rangka meningkatkan pengelolaan pemanfaatan dan pengelolaan ikan hias air tawar asli, Indonesia telah berhasil melakukan domestikasi terhadap ikan hias asal impor seperti koi (Cyrpinus carpio), maskoki (Carrasius auratus), discus (Symphysodon discus), dan guppy (Poecilia reticulata). Sebagai gambaran, jumlah ikan hias yang diperdagangkan mencapai 1.600 jenis, dimana 750 jenis diantaranya adalah ikan air tawar. Dalam perdagangan ikan hias global, Indonesia memiliki pangsa pasar sebesar 7,5%, sedangkan Singapura telah mencapai 22,8%. Perlu diketahui, 90% dari kebutuhan ikan Singapura tersebut disuplai dari Indonesia. Sedangkan negara importir terbesar ikan hias selama ini berturut-turut adalah Amerika Serikat (25,3%), Jepang (11,6%) dan Jerman (9,2%). Semoga potensi Indonesia yang sangat besar ini dapat menjadi potensi ekonomi yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Potensi Ikan Hias dunia Indonesia 400sp, Srilangka 165 species, Ethiopia 112 species, Philipina109sp, Kenya 96 sp, Hawaii 60sp, Puerto Rico 49 sp, Singpore 32 sp. (Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Dr. Soen?an H. Poernomo, M.Ed. )
Ikan hias yang masih menjadi unggulan Indonesia, antara lain arwana jenis Super Red. Ikan ini bisa dijual Rp 7 juta -Rp 8 juta per ekor. Lalu, arwana jenis Golden Red yang dilego Rp 3 juta- Rp 4 juta per ekor. Harga ikan ekspor bisa dua kali harga lokal.
Jenis ikan yang diminati tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya. Tahun lalu, para pembeli banyak melirik ikan koi, ikan perot dan ikan cupang. Harga ikan koi bervariasi antara Rp 150.000 hingga ratusan juta rupiah per ekor. Sementara ikan perot dibanderol Rp 50.000-Rp150.000 per ekor dan ikan cupang Rp 25.000-Rp 200.000 per ekor.(Harian Kontan)

DATA EKSPOR
Data Kementrian Kelautan dan Perikanan, menunjukan ekspor ikan hias Indonesia Tahun 2006 9,4jt US$/th, tahun 2007 turun 7,3jt US$, tahun 2008 8,3jtUS$, tahun 2009 10jtUS$ per tahun dengan tujuan ekspor ikan hias air tawar dan laut adalah Singapura, Cina, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Amerika dan Uni Eropa.
Data peringkat ekspor Singapore 25%, AS 6,5%, Czech Rep 6,1%, Indonesia 6%, Srilangka 4,7%,Jepang 4,2%, Philipina 3,8%, Israel 3,6% Lain2 33,8% .Potensi Ikan Hias dunia Srilangka 165 species, Ethiopia 112 species, Philipina109sp, Kenya 96 sp, Hawaii 60sp, Puerto Rico 49 sp, Singpore 32 sp t(Batavia.co.id)
Negara importir terbesar ikan hias selama ini berturut-turut adalah Amerika Serikat (25,3%), Jepang (11,6%) dan Jerman (9,2%).


IDENTIFIKASI MASALAH
PERMASALAHAN PERIKANAN INDONESIA
Permasalahan Perikanan di Indonesia (khususnya budidaya ikan konsumsi)

Sekilas pandang tentang permasalahan di budidaya ikan konsumsi sebagai referensi dalam membangun usaha budidaya ikan hias. Beberapa keadaan yang menjadikan budidaya perikanan air tawar konsumsi tidak mengalami kemajuan yang berarti adalah :
1. Lunturnya Nasionalisme atas realitas bahwa Negara kita adalah Negara agraris dengan potensi perikanan yang begitu tinggi.
2. Kebanggaan masyarakat dapat melakukan pengembangan produksi sampai pada level ekspor masih pada eksploitasi perairan laut yaitu penangkapan
3. Petani ikan konsumsi tidak kritis sehingga hanya menjadi komoditas politik saat kampanye
4. Permodalan yang relative besar dan tidak seimbangnya biaya produksi dengan keuntungan yang didapatkan (harga jual ikan :harga pakan ikan)
5. Produksi Ikan Konsumsi memerlukan lahan kolam yang luas
6. Jenis komoditas unggulan budidaya ikan konsumsi selalu berubah ubah (udang,belut,
lele,gurame,nila,sidat dll) tidak pernah focus pada salahsatu jenis dan ditekuni sampai pada tingkat mapan yaitu ekspor dan kontinyuitas produksi
7. Rantai pemasaran yg terlalu panjang
8. Sumber Daya Manusia yang dimotori oleh kelompok menengah ke bawah baik dalam cara berfikir, permodalan dan kemampuan manjerial akibatnya teknologi produksi, penataan keuangan dan pengelolaan usahapun sulit berkembang bahkan cenderung kacau balau
9. Sarjana,akademisi dan peneliti di sector perikanan tidak masuk ke dalam wilayah real produksi tapi masih pada tatanan kejaran gelar, riset ngilmiah, berwacana dan pencitraan kemampuan teoritis.
10. Kurangnya kelompok visioner di perikanan dan kelompok yang cinta ikan dengan tulus seperti para hobies yang mempunyai karakter/ruh dalam memelihara ikan
11. Terjebak dalam tatanan wacana dengan melakukan ?.temu ilmiah ?? tanpa ditindak lanjuti oleh pelatihan2 aktual dan pembentukan kelompok lantas penyususnan program pembinaan secara menyeluruh terhadap kelompok yang ada, sehingga sudah menjadi keumuman bahwa setelah pertemuan besar lantas sedetik kemudian mencair mengalir dan tumpah tak karuan adalah sesuatu yang lumrah di negeri ini.



PEMBAHASAN
UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN
Keadaan yang terjadi di usaha budidaya ikan konsumsi adalah permasalahan serius bagi perkembangan perikanan oleh karenanya menata kembali dari awal adalah sebuah keharusan dalam membangun usaha budidaya ikan hias. Upaya mendasar yg harus ditempuh adalah:
1. Identifikasi dan penataan jenis ikan hias potensial yang muncul berdasarkan permintaan pasar dan merupakan sebuah analisa dari para pelaku ikan hias,bukan wacana atau program yg dipaksakan
2. Lebih focus pada jenis tertentu sehingga produksi dapat stabil dan kontinyu bahkan dapat ditingkatkan sesuai keinginan pasar
3. Pelaku Usaha dimotori oleh para hobies yang didukung oleh mahasiswa/sarjana dan kalangan menengah ke atas
4. Melibatkan para akademisi dan peneliti untuk melakukan riset terhadap permasalahan ikan hias pada aspek manajemen (produksi,pemasaran, SDM)dan teknologi
5. Mengadakan seminar, temu ilmiah dan lokakarya2 yang ditindak lanjuti oleh pelatihan2 aktual dan pembentukan kelompok ????.. program pembinaan secara menyeluruh terhadap kelompok yang ada. (seperti yg direncanakan panitia)
6. Mengarahkan usaha ikan hias menjadi usaha home industry dengan konsep HSRT (Inti ?Plasma)

SOLUSI CERDAS
KEUNGGULAN HOBIES, SARJANA
DAN MASYARAKAT MENENGAH KE ATAS

Beberapa Keunggulan Para Hobies,
mahasiswa/sarjana dan kalangan menengah ke atas
bila menjadi pelaku produksi perikanan (ikan hias):
Ada pemikiran bahwa keadaan perikanan di Indonesia harus dimulai dari komoditas ikan hias. Usaha perikanan yang cukup bergengsi, adanya kelompok hobies, pelakunya mayoritas menengah ke atas dan kecintaan terhadap ikan para hobies lebih tinggi dibanding petani ikan konsumsi . Produksi bisa dilakukan di seluruh daerah di Indonesia di kampong, di kota, bahkan di kampus2. Beberapa keunggulan :
1. Pendalaman terhadap keilmuan tidak akan sesulit petani ikan konsumsi tradisional
2. Profesionalisme lebih mudah diterapkan sehingga munculnya standarisasi produk ataupun standarisasi manajemen
3. Kualitas produksi akan lebih mudah dihasilkan karena kelompok ini tidak akan sulit mengikuti prosedur teknis budidaya
a. Melakukan seleksi Induk dengan benar sesuai dengan persyaratan
-Ukuran Induk, Kesehatan Induk, Keindahan Induk, dll b. Melakukan proses pemijahan dengan benar sesuai prosedur
-Media pemijahan (manipulasi lingkungan)
-Penyediaan Alat,obat,hormon dan kelengkapan lain
c. Melakukan grading sesuai dengan standarisasi kualitas atau kriteria
4. Kuantitas dan kontinuitas produksi relative lebih stabil dan mudah untuk ditingkatkan karena:
a. Ada proyeksi jumlah produksi dan antisipasi over produksi
b. Disiplin Pola tanam
c. Pengorganisasian stock dan supply
5. Bisa menjadi sebuah industry, tidak sekedar produksi tanpa proyeksi
a. Sistem manajemen relative lebih mudah dilaksanakan oleh kelompok ini
b. Adopsi teknologi akan sangat dinamis
6. Kemudahan akses
a. Keberanian membuka akses
b. Dapat Memanfaatkan secara maksimal akses yg ada
c. Punya kemampuan menciptakan akses dgn membuat jaringan
7. Terbentuknya organisasi/koperasi /jaringan yg independen
a. Kelompok dibentuk karena muncul dari anggota bukan dari ketua atau program pemerintah
b. Organisasi dibentuk oleh anggota yang memang praktisi perikanan
c. Pengurus adalah orang professional yang dibayar untuk mengurus organisasi

DAMPAK POSITIF

1. Mengarahkan para hobies menjadi kelompok produktif bukan kelompok konsumtif
Permasalahannya adalah sejauh mana para hobies ikan hias bisa mempunyai kepedulian untuk mewarnai dan lebih jauhnya terlibat dalam mengembangkan dan memajukan dunia perikanan di Indonesia. Bila ini terjadi, pelaku ikan hias dan para hobies terjun ke gelanggang, produksi ikan hias akan lebih meningkat dengan kualitas sesuai dengan permintaan pasar. Betapa tidak, kejelian ketelitian, dan rasa memiliki terhadap ikan hias akan mempengaruhi system produksi ikan itu sendiri. Kriteria pemilihan induk, pemeliharaan larva, pemberian pakan, proses sortir dan grading akan disiplin sehingga ikan yang dihasilkan akan cantik dan indah sesuai dengan criteria dan keinginan konsumen. Hasil produksi ikan dengan manajmen yang professional sudah barang tentu akan menghasilkan kualitas tertinggi hasil produksi ikan
2. Membuka pintu harapan baru bagi para sarjana, khususnya sarjana perikanan untuk bekerja/berusaha sesuai dengan disiplin ilmu.
3. Membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda yg sdh frustasi karena phk dan kesulitan lapangan pekerjaan, dan usaha ini bisa dilakukan di pedesaan dan di perkotaan
4. Menjadikan sector perikanan lebih bergengsi, tidak identik dengan lumpur,panas,hujan dan di pelosok pedesaan, akan tetapi merupakan sebuah usaha perkotaan, dalam ruangan, penuh dengan teknologi dan system manajemen yg tertata, komputerisasi dan .(masih jadi orang kantoran bukan petani empang?)
5. Mengibarkan bendera dan mengembalikan kebanggan Negara Agraris serta menumbuhkan Nasionalisme.
6. Produksi dengan kualitas tinggi dan kuantitas yg terkendali karena dikelola secara professional.
7. Indonesia tidak menjadi importir tapi menjadi eksportir (pahlawan devisa tanpa harus patah tulang?kehilangan harga diri?.)
8. Mendorong reformasi system pendidikan khususnya pendidikan di sekolah perikanan (materi prktikum,literature sub tropis-tropis, genetika drosopila-guppy, interaksi mahasiswa dan dosen)
9. Mendorong dan menciptakan usaha baru (cacing, kutu air, artemia, obat organic dll)
10. Memudahkan mahasiswa untuk membuat skrpsi berdasarkan permasalahan yang ditemui dalam usaha perikanan hias ini.
11. Membuat sejarah baru?berprestasi di tengan penurunan kualitas sdm di berbagai sektor





ACTION PENGORGANISASIAN
BERBAGI PERAN
BERBAGI PERAN
Hobies : Breeder, Hatchery Inti
Pemuda/Petani : Pendeder, Hatchery Plasma
Sarjana : Breeder, Hatchery Inti , Konsultan,QC
Mahasiswa : EO Pelatihan,Pertemuan dan Mediasi
Akademisi dan Peneliti : Riset dan Inovator
Kalangan Menengah Ke Atas :Investor
Pemerintah :Fasilitator, Pembinaan,

MEMBANGUN ORGANISASI DAN JARINGAN


KIAT2 KHUSUS MEMULAI USAHA IKAN HIAS

MINIATUR BUDIDAYA IKAN HIAS
Untuk memulai usaha perikanan, khususnya ikan hias ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu :
1. M embuat perencanaan miniature usaha ikan hias
2. Kumpulkan semua literature teknis dan bawa bundle literature ke lapangan (rangkum)
3. Tentukan berdasarkan kemungkinan kemudahan media yg ada indoor atau outdoor
4. Pemilihan Komoditas berdasarkan kemudahan media yang akan dijadikan miniature usaha (indoor/outdoor)

Media Out Door (kolam ikan )
1. Komoditas bisa memilih ikan koi/komet/barbir/lele hias/
2. Diusahakan kolam tanah, bukan kolam semen
3. Harus dimulai dengan pemijahan bukan pendederan
4. Minimal dua kolam tanah tersedia

Tahapan Pemijahan
A. Persiapan Induk Koi
1.Seleksi Induk
a. Pilih betina ukuran 1-2kg dengan cirri sbb:
-Bagian pipi penutup insang halus tdk kasar seperti jantan
- Perut gendut/buncit dan lembek mengindikasikan koi betina
- Pijit di bagian perut ke arah lubang genital secara perlahan
(menjaga kemungkinan pejantan yg tampak seperti betina)
-Periksa Sirip Dada,Perut,Ekor (harus tampak rapih dan tdk ada yg luka,atau pecah)
-Periksa kulit sisik jangan ada lebam merah,luka atau radang
-Periksa mata dan mulut serta insang

b. Pilih jantan ukuran 0,5-0.75kg dengan cirri sbb:
-Bagian pipi penutup insang kasar
- Perut ramping mengindikasikan koi jantan
- Pijit di bagian perut ke arah lubang genital secara perlahan akan keluar sperma
-Periksa Sirip Dada,Perut,Ekor (harus tampak rapih dan tdk ada yg luka,atau pecah) -Periksa kulit sisik jangan ada lebam merah,luka atau radang -Periksa mata dan mulut serta insang -Perbandingan jantan-betina (2:1)
2. Penyimpanan Induk
a. Pengangkutan Induk
-Induk jantan dan betina diangkut terpisah dalam kantong berbeda
b. Penyimpanan induk di kolam penampungan
-Posisi penyimpanan di air mengalir induk betina di hulu dan induk jantan di hilir
c. Induk yang sudah dipijahkan disimpan di kolam terpisah

B. Pemijahan Alami di kolam pendederan 1

1. Persiapkan Kolam sesuai prosedur pengolahan tanah (pengeringan,pemberian kapur, pemupukan dan pengisian air)
2. Pasang Waring/jaring hitam mesh size 1-2mm
3. Masukan induk betina ke dalam jarring sekitar jam 12 siang dan jantan jam 15.00
4. Jam 16.00 pasang kakaban ijuk sebagai substrat telur (1kg betina 20 kakaban ukuran 1 meter)
5. Antara jam 24.00 s.d jam 04.00 biasanya ikan mulai memijah
6. Jam 06.00 induk diangkat dan telur dibiarkan di waring/jarring
7. Pemeliharaan dari telur netas sampai 20-30 hari

C. Pemijahan Semi Alami
1. Proses sama dengan pemijahan alami, hanya ada proses penyuntikan hormone sebelum induk masuk ke waring untuk dipijahkan
Pendederan II
Setelah larva di pelihara selama 20-30 hari di kolam pendederan 1, lalu larva di panen dan masuk ke kolam pendederan II. Sperti biasanya sebelum larva masuk, kolam harus terlebih dahulu diolah seperti pada kolam pendederan I.
Pengolahan kolam
1. Kolam dikeringkan sampai permukaan tanah belah belah karena sudah sangat kering
2. Sebaiknya kolam diberi kapur 100-200gr/m.
3. Kolam diberi pupuk kandang 500gr/m atau Urea 2-3gr/m dan diberi TSP 1.5gr/m
4. Kolam diairi 20 cm dari permukaan tanah atau seluruh permukaanterairi
5. Diamkan selama 3 hari kemudian airi secara bertahap sampai pada hari 5-7 air kolam penuh
6. Setelah air penuh sekira 40-50cm baru masukan ikan hasil pendederan 1 ke dalam kolam
7. Pemeliharaan selama 2 bulan dan hasil panen ukuran 3-5cm







reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/10/membangunsemangat-para-hobies-ikan-hias.html


Related video : MembangunSemangat Para Hobies Ikan Hias Untuk Menjadi Breeder Yang Profesional Dalam Upaya Menghasilkan Produk Ikan Hias Yang Sehat dan Cantik


Previous
Next Post »