Surabaya, 18/7/2010 (Kominfo-Newsroom) Setelah soft launching pada 17 Juli 2010, Pusat Perdagangan Agrobisnis (Puspa Agro) Jemundo, Sidoarjo, akan menjadi pensuplai produk agrobisnis bagi 32 provinsi di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ir M Hatta Rajasa saat pembukaan acara soft launching Puspa Agro, Sabtu (17/7), mengatakan pihaknya sangat mendukung keberadaan Puspa Agro di Jatim. Menurutnya, provinsi yang dipimpin Gubernur Dr H Soekarwo ini sangat berpotensi untuk memproduksi barang agrobisnis. ?Data-data kuat menunjukkan Jatim sebagai provinsi agro ini adalah alam. Dimana alam sekitarnya sangat cocok untuk memproduksi dan perlu mengembangkan produk agro, seperti sayur-sayuran, buah-buahan,? terangnya.
Selain alam, masyarakatnya juga tidak pernah mengeluh dan putus asa untuk memproduksi dan mensuplai kebutuhan agro, baik untuk masyarakat Jatim sendiri, maupun luar. ?Potensi, dan semangatnya luar biasa untuk terus berproduksi,? ungkapnya.
Mantan Menteri Perhubungan ini meminta agar puspa tidak hanya lahannya yang terluas di Indonesia, tetapi harus dapat menghasilkan kualitas yang unggul. Dengan begitu, pasar yang luasnya 50 hektare ini tidak hanya menjadi pensuplai regional, tetapi menjadi pensuplai internasional.
Dengan adanya pasar agro ini, Jatim dapat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya di Indonesia. Manajemen harus dapat mengembangkan jaringan untuk membangun kerjasama bagi 32 provinsi di Indonesia.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menjelaskan dari 37 juta jiwa, 47 persennya merupakan petani. Untuk itu, pihaknya akan menjadikan Puspa Agro tidak hanya berskala lokal, tetapi menjadi pasar agrobisnis berskala internasional.
Soekarwo mengungkapkan, saat ini beberapa harga kebutuhan bahan pokok naik, terutama lombok kriting. Pada Bulan Juni harga lombok masih sekitar Rp14 ribu, namun saat ini harga lombok naik menjadi Rp33 ribu. Begitu juga halnya harga ayam, naik, dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu. Sementara, harga daging tetap yakni sekitar Rp58 ribu-60 ribu, dan ayam kampung antara Rp37 ribu-Rp39 ribu.
Dengan adanya pasar agro ini, harga produk-produk pertanian jauh lebih murah dari harga sebelumnya. Sebab, sistem distribusinya langsung dipotong, dari produsen (petani) langsung didistribusikan ke marketing. ?Kita potong mata rantai, karena harganya dapat lebih murah,? katanya.
Bupati Sidoarjo Win Hendrarso menuturkan, setelah delapan tahun atau satu dasawarsa, akhirnya Jatim memiliki pasar yang terdiri dua los (masih tahap pertama). Meski masih dua los yang dapat menampung 1.085 lapak pedagang ini, pihaknya optimistis dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Jatim, terutama Sidoarjo.
Dengan adanya perniagaan produk-produk agrobisnis ini dapat memberikan nilai tersendiri bagi masyarakat petani, karena dapat menumbuhkan rasa semangat berbisnis. Di sisi lain, juga dapat melahirkan daya butuh yang tinggi akan produk pertanian.
Direktur Utama PT JGU Erlangga Satriagung menerangkan, untuk memeriahkan acara yang dihadiri sekitar 1.500 orang lebih ini, manajemen Puspa Agro memanggang ikan sepanjang 5,2 km.
Menurut Erlangga, ikan dipanggang dengan menggunakan 6,5 ton arang, dan 2,5 ton minyak tanah. ?Pemanggangan ikan tersebut masuk rekor MURI sebagai ikan terpanjang di Indonesia,? ungkapnya.
Pengelola Puspa Agro memberikan fasilitas lengkap untuk masyarakat yang akan melakukan jual beli. Seperti halnya, coolstroge, chiller, parkir, gedung lelang, dan laboratorium. Dari 1.085 stan yang tersedia, hingga saat ini, sudah 90% stan terjual.
Dalam perniagaan di pasar terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand ini tidak hanya menawarkan sayur-sayuran, dan buah-buahan, tetatpi juga menawarkan semua produk agrobisnis (perikanan, peternakan, dan perkebunan). Dengan demikian, mantan Ketua Kadin Jatim ini, optimistis transaksi dalam Puspa Agro dapat mencapai Rp12 triliun per tahunnya. (adi/dry)
Sumber: http://www.bipnewsroom.info/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/puspa-agro-jadi-pensuplai-32-provinsi.html
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ir M Hatta Rajasa saat pembukaan acara soft launching Puspa Agro, Sabtu (17/7), mengatakan pihaknya sangat mendukung keberadaan Puspa Agro di Jatim. Menurutnya, provinsi yang dipimpin Gubernur Dr H Soekarwo ini sangat berpotensi untuk memproduksi barang agrobisnis. ?Data-data kuat menunjukkan Jatim sebagai provinsi agro ini adalah alam. Dimana alam sekitarnya sangat cocok untuk memproduksi dan perlu mengembangkan produk agro, seperti sayur-sayuran, buah-buahan,? terangnya.
Selain alam, masyarakatnya juga tidak pernah mengeluh dan putus asa untuk memproduksi dan mensuplai kebutuhan agro, baik untuk masyarakat Jatim sendiri, maupun luar. ?Potensi, dan semangatnya luar biasa untuk terus berproduksi,? ungkapnya.
Mantan Menteri Perhubungan ini meminta agar puspa tidak hanya lahannya yang terluas di Indonesia, tetapi harus dapat menghasilkan kualitas yang unggul. Dengan begitu, pasar yang luasnya 50 hektare ini tidak hanya menjadi pensuplai regional, tetapi menjadi pensuplai internasional.
Dengan adanya pasar agro ini, Jatim dapat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya di Indonesia. Manajemen harus dapat mengembangkan jaringan untuk membangun kerjasama bagi 32 provinsi di Indonesia.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menjelaskan dari 37 juta jiwa, 47 persennya merupakan petani. Untuk itu, pihaknya akan menjadikan Puspa Agro tidak hanya berskala lokal, tetapi menjadi pasar agrobisnis berskala internasional.
Soekarwo mengungkapkan, saat ini beberapa harga kebutuhan bahan pokok naik, terutama lombok kriting. Pada Bulan Juni harga lombok masih sekitar Rp14 ribu, namun saat ini harga lombok naik menjadi Rp33 ribu. Begitu juga halnya harga ayam, naik, dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu. Sementara, harga daging tetap yakni sekitar Rp58 ribu-60 ribu, dan ayam kampung antara Rp37 ribu-Rp39 ribu.
Dengan adanya pasar agro ini, harga produk-produk pertanian jauh lebih murah dari harga sebelumnya. Sebab, sistem distribusinya langsung dipotong, dari produsen (petani) langsung didistribusikan ke marketing. ?Kita potong mata rantai, karena harganya dapat lebih murah,? katanya.
Bupati Sidoarjo Win Hendrarso menuturkan, setelah delapan tahun atau satu dasawarsa, akhirnya Jatim memiliki pasar yang terdiri dua los (masih tahap pertama). Meski masih dua los yang dapat menampung 1.085 lapak pedagang ini, pihaknya optimistis dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Jatim, terutama Sidoarjo.
Dengan adanya perniagaan produk-produk agrobisnis ini dapat memberikan nilai tersendiri bagi masyarakat petani, karena dapat menumbuhkan rasa semangat berbisnis. Di sisi lain, juga dapat melahirkan daya butuh yang tinggi akan produk pertanian.
Direktur Utama PT JGU Erlangga Satriagung menerangkan, untuk memeriahkan acara yang dihadiri sekitar 1.500 orang lebih ini, manajemen Puspa Agro memanggang ikan sepanjang 5,2 km.
Menurut Erlangga, ikan dipanggang dengan menggunakan 6,5 ton arang, dan 2,5 ton minyak tanah. ?Pemanggangan ikan tersebut masuk rekor MURI sebagai ikan terpanjang di Indonesia,? ungkapnya.
Pengelola Puspa Agro memberikan fasilitas lengkap untuk masyarakat yang akan melakukan jual beli. Seperti halnya, coolstroge, chiller, parkir, gedung lelang, dan laboratorium. Dari 1.085 stan yang tersedia, hingga saat ini, sudah 90% stan terjual.
Dalam perniagaan di pasar terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Thailand ini tidak hanya menawarkan sayur-sayuran, dan buah-buahan, tetatpi juga menawarkan semua produk agrobisnis (perikanan, peternakan, dan perkebunan). Dengan demikian, mantan Ketua Kadin Jatim ini, optimistis transaksi dalam Puspa Agro dapat mencapai Rp12 triliun per tahunnya. (adi/dry)
Sumber: http://www.bipnewsroom.info/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/puspa-agro-jadi-pensuplai-32-provinsi.html
EmoticonEmoticon