Resirkulasi untuk Budidaya Ikan Kondisi Air Terbatas

Resirkulasi untuk Budidaya Ikan Kondisi Air Terbatas
nofri
Kamis, 15 - Juli - 2010, 10:17:58

BANDUNG, itb.ac.id - Pengembangan teknologi sangat berguna untuk mengatasi keterbatasan manusia memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Hal inilah yang melatarbelakangi sekelompok mahasiswa Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) ITB mengembangkan Sistem Resirkulasi Air.

"Perangkat ini bisa digunakan untuk budidaya ikan pada kondisi air yang terbatas dan lahan sempit," kata Agus Manadi, salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan alat sirkulasi air.

Melalui alat ini, air bisa diputar hingga 7 bulan. Untuk pemenuhan kadar oksigen pada air, cukup menggunakan aerator.

"Jadi benar-benar irit air. Kalau airnya berkurang karena menguap, bisa ditambah. Tapi tidak akan banyak," kata dia.

Saat peragaan di acara Homecoming alumni ITB, Sabtu (10/07/10) kemarin, alat ini hanya memerlukan tempat seukuran 2 x 4 meter untuk dua buah drum besar bervolume masing-masing 1.000 liter. Drum yang pertama diisi dengan ikan koi dan drum kedua akan diisi dengan udang.

"Ukuran ini bisa diisi dengan 700 hingga 1.000 udang dan 200 ikan. Tergantung ukurannya," kata dia.

Sirkulasi air dimulai dengan sebuah motor sederhana untuk mengalirkan air drum kedua pada tempat yang lebih tinggi. Selanjutnya, biar tenaga alam gravitasi yang bekerja.

Setelah dinaikkan melalui 4 buah pipa yang disebut dengan water lift, air langsung disaring menggunakan karbon aktif (batu karbon) dan busa karbonat.

"Aliran air ke sini sengaja dibuat tidak kontinu agar penyaringan kotoran ikan bisa maksimal," jelas dia.

Agar lebih bersih, air dialirkan ke penyaringan ke dua yang terletak di antara kedua drum. Bahan penyaring sama, karbon aktif.

Kemudian, untuk menstabilkan bakteri, air yang telah melewati dua kali penyaringan tersebut dialirkan ke sebuah biofilter. Tidak jauh berbeda dengan saringan yang pertama, biofilter hanya menggunakan kalsium karbonat.

"Di sini, bakteri akan disaring dan mengalami nitrifikasi," kata Agus.

Selanjutnya, air akan jatuh secara alami ke drum pertama. Berdasarkan prinsip tekanan, air akan mengalir ke drum kedua dan kembali dilakukan proses water lift.

"Yang perlu dilakukan adalah sesekali mencuci batu-batu pada saringan," ujarnya.

Agus mengatakan, alat ini hanyalah sebuah miniatur. Untuk petani ikan, dia mengatakan bisa menggunakan skala yang lebih besar untuk hasil yang lebih maksimal.

"Di lab kami punya yang lebih besar dan terus dikembangkan. Sistem ini telah dimanfaatkan beberapa petani ikan di Ciamis dan Lampung," papar dia. "Sebenarnya ini tugas kuliah. Ini diprakarsai oleh Dr. Gede Wantika," akunya. Sumber : http://www.itb.ac.id/news/2905.xhtml

Trackback

* Trackback URI:http://www.itb.ac.id/news/trackback/2905


reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/resirkulasi-untuk-budidaya-ikan-kondisi.html


Related video : Resirkulasi untuk Budidaya Ikan Kondisi Air Terbatas


Previous
Next Post »