Wates, 19/7/2010 (Kominfo-Newsroom) Pengusaha asal Korea Selatan dan Thailand berniat melakukan investasi di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DI Yogyakarta, danunt uk merealisasikan rencananya mereka melakukan kunjungan lapangan ke kawasan pembangunan pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengatakan kunjungan pengusaha tersebut dalam rangka menindaklanjuti pembicaraan yang pernah dilakukan menyangkut pengembangan potensi perikanan tangkap.
Selain kunjungan, ketujuh pengusaha juga turun ke lapangan untuk memantau pembangunan pelabuhan ikan Tanjung Adikarta serta Fish Farm di Desa Karangwuni Kecamatan Wates. ?Kita siap untuk menjalin kerjasama dengan mereka,? kata Bupati di Wates, Senin (19/7).
Untuk mendukung keberlangsungan potensi pelabuhan dan perikanan tangkap, pemkab juga berencana untuk membangun lintasan rel kereta api yang bisa menghubungkan pelabuhan dan bandara serta industri maritim.
Sementara itu, salah satu delegasi asal Korea Selatan Dong Ich Lee dari perusahaan Surimi.co.ltd mengungkapkan kekhawatirannya perihal pasokan ikan yang ada di pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo, karena kapasitas daya tampung pengolahan ikan tangkap yang mampu diproduksi oleh Surimi bisa mencapai 30.000 ton per tahun.
Sementara jika dilihat potensi prediksi hasil ikan tangkap jika pelabuhan beroperasi secara normal sebesar 28.000 ton per tahun.
?Jika hasil tangkapan ikan kurang dari daya tampung yang ada, bisa akan merugikan dan bangkrut. Untuk itu apakah ada solusi untuk memenuhi kapasitas itu,? katanya dan berharap ada solusi sehingga hasil tangkapan ikan bisa terpenuhi sesuai dengan daya tampung yang ada.
Ia juga mempertanyakan kisaran harga ikan hasil tangkapan di tingkat nelayan. Pasalnya, pihaknya merasa khawatir jika harga ikan di pasaran nantinya akan labil karena tidak ada standarisasi harga. (Yuli/toeb)
Sumber: http://www.bipnewsroom.info/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/wates-1972010-kominfo-newsroom.html
Dalam kesempatan itu, Bupati Kulonprogo H.Toyo Santoso Dipo mengatakan kunjungan pengusaha tersebut dalam rangka menindaklanjuti pembicaraan yang pernah dilakukan menyangkut pengembangan potensi perikanan tangkap.
Selain kunjungan, ketujuh pengusaha juga turun ke lapangan untuk memantau pembangunan pelabuhan ikan Tanjung Adikarta serta Fish Farm di Desa Karangwuni Kecamatan Wates. ?Kita siap untuk menjalin kerjasama dengan mereka,? kata Bupati di Wates, Senin (19/7).
Untuk mendukung keberlangsungan potensi pelabuhan dan perikanan tangkap, pemkab juga berencana untuk membangun lintasan rel kereta api yang bisa menghubungkan pelabuhan dan bandara serta industri maritim.
Sementara itu, salah satu delegasi asal Korea Selatan Dong Ich Lee dari perusahaan Surimi.co.ltd mengungkapkan kekhawatirannya perihal pasokan ikan yang ada di pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo, karena kapasitas daya tampung pengolahan ikan tangkap yang mampu diproduksi oleh Surimi bisa mencapai 30.000 ton per tahun.
Sementara jika dilihat potensi prediksi hasil ikan tangkap jika pelabuhan beroperasi secara normal sebesar 28.000 ton per tahun.
?Jika hasil tangkapan ikan kurang dari daya tampung yang ada, bisa akan merugikan dan bangkrut. Untuk itu apakah ada solusi untuk memenuhi kapasitas itu,? katanya dan berharap ada solusi sehingga hasil tangkapan ikan bisa terpenuhi sesuai dengan daya tampung yang ada.
Ia juga mempertanyakan kisaran harga ikan hasil tangkapan di tingkat nelayan. Pasalnya, pihaknya merasa khawatir jika harga ikan di pasaran nantinya akan labil karena tidak ada standarisasi harga. (Yuli/toeb)
Sumber: http://www.bipnewsroom.info/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/wates-1972010-kominfo-newsroom.html
EmoticonEmoticon