ANTARA/Str-Analia/al
DENPASAR--MI: Melimpahnya tuna hasil tangkapan nelayan
bersama pengusaha perikanan di Bali menyebabkan perolehan devisa dari perdagangan aneka jenis ikan bernilai US$45 JUTA selama lima bulan periode Januari-Mei 2010.
Hasil perdagangan luar negeri itu mengalami peningkatan sebesar 8,5 persen jika dibandingkan periode sama 2009 sebesar US$41,4 juta, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Senin(19/7).
Tuna yang menjadi salah satu perdagangan ekspor prima Bali selain garmen, Vanili dan aneka kerajinan, menghasilkan devisa sebesar US$36,2 juta hasil pengapalan sebanyak 8.183 ton dengan pasaran utama ke Jepang dan Amerika Serikat.
Ikan segar maupun beku yang menembus pasaran ekspor tersebut, bertambah banyak jika dibandingkan awal 2009 yang hanya 7.988 ton seharga
US$33,5 juta, ini yang memberikan andil besar di sektor perikanan, kata Bagiada.
Ikan kerapu yang merupakan jenis mata dagangan jenis baru dari Bali juga memberikan andil besar dalam sektor perikanan yakni seharga US$4,7 juta hasil pengapalan 1.144 ton dengan negara tujuan utama adalah China, Taiwan, Jepang dan Asia lainnya.
Bali mengekspor sedikitnya sebelas jenis ikan ke pasaran luar negeri, namun kebanyakan nilainya di bawah US$1 juta akibat pengiriman ke
negara konsumen Bali masih mengandalkan dari pasokan daerah lain, terutama dari Jawa.
Ikan kepiting misalnya kebanyakan yang diperdagangkan ke luar negeri adalah hasil produksi daerah lain, atau kepiting produksi petani Nusantara
dipasarkan lewat Bali mendatangkan devisa US$19.286 selama Januari-Mei 2010.
Sementara ikan jenis kakap laku terjual di pasaran luar negeri seharga US$866 ribu atas pengapalan 193 ton selama lima bulan I-2010 meningkat
52 persen jika dibandingkan periode sama 2009 hanya US$567 ribu.
Rumput laun hampir tidak ada ekspor dari Bali, begitu pula sirip ikan hiu, sebab rumput laut produksi Bali umumnya diantarpulaukan ke Jawa Timur
kemudian diekspor ke China, sedangkan ikan hias hidup hanya menghasilkan US4382 ribu.(Ant/al/X-11)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/19/156488/23/2/Bali-Raup-Devisa-US45-juta-dari-Perikanan-
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/bali-raup-devisa-us45-juta-dari.html
DENPASAR--MI: Melimpahnya tuna hasil tangkapan nelayan
bersama pengusaha perikanan di Bali menyebabkan perolehan devisa dari perdagangan aneka jenis ikan bernilai US$45 JUTA selama lima bulan periode Januari-Mei 2010.
Hasil perdagangan luar negeri itu mengalami peningkatan sebesar 8,5 persen jika dibandingkan periode sama 2009 sebesar US$41,4 juta, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Senin(19/7).
Tuna yang menjadi salah satu perdagangan ekspor prima Bali selain garmen, Vanili dan aneka kerajinan, menghasilkan devisa sebesar US$36,2 juta hasil pengapalan sebanyak 8.183 ton dengan pasaran utama ke Jepang dan Amerika Serikat.
Ikan segar maupun beku yang menembus pasaran ekspor tersebut, bertambah banyak jika dibandingkan awal 2009 yang hanya 7.988 ton seharga
US$33,5 juta, ini yang memberikan andil besar di sektor perikanan, kata Bagiada.
Ikan kerapu yang merupakan jenis mata dagangan jenis baru dari Bali juga memberikan andil besar dalam sektor perikanan yakni seharga US$4,7 juta hasil pengapalan 1.144 ton dengan negara tujuan utama adalah China, Taiwan, Jepang dan Asia lainnya.
Bali mengekspor sedikitnya sebelas jenis ikan ke pasaran luar negeri, namun kebanyakan nilainya di bawah US$1 juta akibat pengiriman ke
negara konsumen Bali masih mengandalkan dari pasokan daerah lain, terutama dari Jawa.
Ikan kepiting misalnya kebanyakan yang diperdagangkan ke luar negeri adalah hasil produksi daerah lain, atau kepiting produksi petani Nusantara
dipasarkan lewat Bali mendatangkan devisa US$19.286 selama Januari-Mei 2010.
Sementara ikan jenis kakap laku terjual di pasaran luar negeri seharga US$866 ribu atas pengapalan 193 ton selama lima bulan I-2010 meningkat
52 persen jika dibandingkan periode sama 2009 hanya US$567 ribu.
Rumput laun hampir tidak ada ekspor dari Bali, begitu pula sirip ikan hiu, sebab rumput laut produksi Bali umumnya diantarpulaukan ke Jawa Timur
kemudian diekspor ke China, sedangkan ikan hias hidup hanya menghasilkan US4382 ribu.(Ant/al/X-11)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/19/156488/23/2/Bali-Raup-Devisa-US45-juta-dari-Perikanan-
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/bali-raup-devisa-us45-juta-dari.html
EmoticonEmoticon