JAKARTA -- Empat kelompok pembudidayaan ikan di Sulsel berhasil masuk
lima besar nasional pada penilaian kinerja kelembagaan kelompok
budidaya ikan (Pokdakan). Keempat kelompok itu yakni Kelompok
Paraikatte Pangkep, Kelompok Mattuju Walie Luwu Timur, Kelompok
Mamminasae Soppeng,
serta Kelompok UPP Mina Bahari Bersatu Sinjai.
Kelompok Paraikatte yang berdomisili di Dusun Japing-japing Kelurahan Bonto Langkasa, Kecamatan Minasa Te'ne Kabupaten Pangkep
masuk lima besar nasional kategori Kelompok Pembudidaya Udang.
Kelompok yang diketuai Ersadi Hasan dan beranggotakan 25 orang ini dibentuk 2008 lalu dengan luas hamparan tambak 13,4 hektare. Dengan
rata-rata padat penebaran 10.000-15.000/hektare produksi yang dicapai
antara 250 kg sampai 300 kg per hektare.
Kelompok ini telah berkembang dengan memiliki usaha simpan pinjam (koperasi) yang memenuhi kebutuhan para anggotanya seperti pakan,
pupuk, dan sarana produksi lainnya.
Kelompok Mattuju Walie yang terletak di Desa Barau, Kecamatan Barau, Kabupaten Luwu Timur masuk kategori Kelompok Pembudidaya Rumput
Laut: Kelompok yang diketuai Ruslan dan beranggota 52 orang ini
terbentuk 2006 silam dengan mengembangkan budidaya rumput laut jenis
Eucheuma cottonii.
Produksinya 12 ton kering sekali panen dan telah melakukan kontrak dengan perusahaan pembeli rumput laut, yaitu PT Rapid Internasional dan
PT Batara Bosowa. Kelompok ini senantiasa melakukan penanganan hasil
dengan metode sistim quality control untuk memperoleh kualitas rumput
laut yang sangat tinggi dan terjaga dengan baik.
Sebelumnya, kelompok ini juga meraih peniti emas dari KTNA Tingkat Sulsel atas keberhasilannya dalam usaha komoditas rumput laut dan
peningkatan kesejahteraan petani nelayan.
Kelompok Mamminasae sendiri masuk kategori Unit Pembenihan Rakyat (UPR). Kelompok Mamminasae yang terletak di Kelurahan JennaE, Kecamatan
Liliriaja, Kabupaten Soppeng diketua Rijal dengan jumlah anggota 30
orang.
Luas areal UPR 2 hektare dengan memiliki fasilitas yang lengkap sebagai pembenihan ikan air tawar seperti ikan mas dan nila. Pemasaran
benih ini meliputi wilayah Sulsel, Sulbar, hingga Papua. Produksi
mencapai 5 juta ekor per tahun.
UPR ini juga telah melakukan kemitraan dan pembinaan dengan kelompok pembudidaya ikan dengan sistem bagi hasil.
Pada kategori Unit Pelayanan Pengembangan (UPP), Kelompok UPP Mina Bahari Bersatu masuk lima besar nasional. Mina Bahari terletak di
Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai. Ketua
Kelompok M Sabir yang membina 52 kelompok dengan jumlah anggota
keseluruhan 715 orang bergerak di bidang usaha pembudidayaan rumput
laut dan polycultur di tambak.
UPP ini telah menerima Dana Penguatan Modal (DPM) Rp 856.500.000 dan telah disalurkan pada 40 kelompok dengan jumlah penerima 550 orang.
Pada 2007, produksi mencapai 597 ton, tahun 208 produksi hingga 620
ton, sedangkan di 209 produksinya 590 ton.
Prestasi dari kelompok ini adalah Pengembalian Dana Penguatan Modal (DPM) terbaik di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2006. Aktif
menjalin kerja sama dan kemitraan dengan instansi terkait seperti Dinas
Koperasi, Dinas Perindustrian dan Pengusaha.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Sulkaf S Latief dalam rilisnya, Kamis, 8 Juli mengatakan, lomba ini bagian dari upaya memotivasi
Pokdakan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha secara
berkelanjutan serta menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing
di pasar internasional.
Program Kementerian Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk tingkat Sulsel diikuti 14 kabupaten/kota dan
setelah diadakan seleksi dan penilaian untuk empat kategori maka
ditetapkan juara tingkat provinsi yang kemudian diikutkan di tingkat
nasional.
"Keempat juara tersebut berhasil masuk nominasi lima besar nasional yang diikuti 33 provinsi," kata Sulkaf. (amr)
Sumber: Fajar News? http://pangkep.ning.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/sulsel-masuk-lima-besar-nasional.html
EmoticonEmoticon