Huhate, Teknik Mancing Ikan Cakalang yang Unik

Tahukah Anda, teknik mancing yang biasanya diterapkan untuk menangkap ikan cakalang agak berbeda dengan teknik-teknik yang lainnya. Pada teknik ini, kita sama sekali tidak memasang umpan pada kail, melainkan umpan hidup tersebut ditebar di sekitar kapal. Tujuannya untuk menarik perhatian ikan cakalang datang mendekat, meningkatkan nafsu makannya, dan merangsang ikan agar terbiasa menyambar umpan. Setelah jumlah ikan yang berkumpul semakin banyak dan semakin bernafsu memakan umpan, maka segera dijatuhkanlah mata pancing yang tidak beringsang dan tanpa umpan.

Pada dasarnya, huhate merupakan alat pancing yang pas dipakai untuk memancing ikan-ikan yang hidup secara berkelompok dan ganas melahap umpan seperti ikan tuna, cakalang, dan tongkol. Bagian-bagian alat pancing ini terdiri atas joran, tali, dan kail. Uniknya, kail tersebut tidak berkait terbalik sehingga ikan tangkapan mudah dilepas. Kail ini juga ditutupi dengan bulu ayam atau tali rafia untuk menyamarkan keberadaannya.

teknik-mancing-ikan-cakalang.jpg

Kapal yang digunakan untuk memancing dengan huhate sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Bagian haluan dibuat menjadi lebih panjang untuk mempermudah para pemancing duduk di tepinya. Pada bagian lambung diletakkan alat sprayer untuk menyemprotkan air sehingga kondisi di sekitar kapal lebih jernih. Sedangkan tempat penyimpanan umpan berupa ikat hidup ditaruh di dalam dek.

Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk memancing ikan cakalang?

  1. Joran : Nelayan tradisional umumnya masih menggunakan joran bambu/galah. Batang bambu yang dipilih berasal dari jenis bambu kuning dan sudah berumur cukup tua sehingga memiliki daya elastisitas yang baik. Panjang joran sekitar 2-2,5 m dengan diameter pangkal 3-4 cm dan diameter ujung 1-1,5 cm.
  2. Tali Primer : Tali utama terbuat dari bahan sintesis atau polyethylene. Panjangnya berkisar antara 1,5-2 m tergantung teknik pemancingan, panjang joran, tinggi haluan kapal, dan jarak penyemprotan air. Adapun diameter tali tersebut adalah 2,5 cm dengan nomor tali 7.
  3. Tali Sekunder : Tali sekunder berfungsi untuk mencegah kail terputus dari tali primer akibat gigitan ikan. Tali pembantu main line ini terbuat dari monofilament berupa tasi yang mempunyai warna putih. Panjang tali sekunder yang dibutuhkan sekitar 20-25 cm.
  4. Kail : Mata pancing yang dipakai untuk memburu ikan cakalang ialah kail yang tidak berkait balik. Biasanya, nelayan menggunakan kail yang bernomor 2,5-2,8. Kail dilengkapi dengan timah silinder yang memiliki panjang 2 cm dan diameter 8 mm. Pasang juga bulu ayam atau tali rafia di mata kail sebagai umpan tiruan sekaligus menyamarkan keberadaannya.

Punya pengalaman mancing ikan cakalang? Share di sini ya!



reff : http://tipsikan.blogspot.com/2016/03/huhate-teknik-mancing-ikan-cakalang.html


Related video : Huhate, Teknik Mancing Ikan Cakalang yang Unik


Previous
Next Post »