BANGKALAN--MI: Tim Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) di Kabupaten Bangkalan,
Jawa Timur, mengintesifkan patroli di perairan Selat Madura, pascamemanasnya hubungan
antara nelayan Kecamatan Kwanyar dengan nelayan dari luar daerah itu.
Patroli difokuskan di wilayah perairan Kwanyar untuk menjaga agar nelayan dari luar Kecamatan Kwanyar tidak masuk ke wilayah perairan tersebut, yang selalu menjadi pemicu konflik.
Setiap operasi akan melibatkan delapan pesonel gabungan yang terdiri dari empat pesonel dari Dinas Kelautan ditambah empat dari anggota Kamladu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Harsono, Sabtu (17/7), mengatakan penentuan batas perairan itu dihitung tiga mil dari garis pantai Kwanyar. "Bila ditemukan nelayan dari luar Kwanyar, kami akan melakukan pendekatan agar mereka keluar perairan. Mereka kami ketahui dari bentuk perahu yang digunakan," ujar Harsono.
Tindakan itu, ujarnya, bukan untuk membatasi sumber penghasilan mereka, tapi untuk menghindari konflik antara mereka dengan nelayan Kwanyar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, ratusan nelayan dari Desa Bata Barat dan Desa Karanganyar Kecamatan Kwanyar berunjuk rasa di gedung DPRD setempat. Mereka memprotes tidak adanya tindakan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat meski seringkali ditemukan nelayan dari Kabupaten Sampang dan Pasuruan mencari ikan di perairan Kwanyar.
Padahal, dua tahun lalu sudah dilakukan kesepakatan antar perwakilan nelayan dari tiga kabupaten, yakni Bangkalan, Pasuruan, dan Sampang untuk menjaga batas perairan masing-masing dalam kegiatan mencari ikan bagi nelayan. Kesepakatan itu diambil setelah sering terjadi bentrok di tengah laut antar nelayan dari tiga kabupaten tersebut. (MG/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/keamanan-laut-intensifkan-patroli-di.html
Jawa Timur, mengintesifkan patroli di perairan Selat Madura, pascamemanasnya hubungan
antara nelayan Kecamatan Kwanyar dengan nelayan dari luar daerah itu.
Patroli difokuskan di wilayah perairan Kwanyar untuk menjaga agar nelayan dari luar Kecamatan Kwanyar tidak masuk ke wilayah perairan tersebut, yang selalu menjadi pemicu konflik.
Setiap operasi akan melibatkan delapan pesonel gabungan yang terdiri dari empat pesonel dari Dinas Kelautan ditambah empat dari anggota Kamladu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan Harsono, Sabtu (17/7), mengatakan penentuan batas perairan itu dihitung tiga mil dari garis pantai Kwanyar. "Bila ditemukan nelayan dari luar Kwanyar, kami akan melakukan pendekatan agar mereka keluar perairan. Mereka kami ketahui dari bentuk perahu yang digunakan," ujar Harsono.
Tindakan itu, ujarnya, bukan untuk membatasi sumber penghasilan mereka, tapi untuk menghindari konflik antara mereka dengan nelayan Kwanyar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, ratusan nelayan dari Desa Bata Barat dan Desa Karanganyar Kecamatan Kwanyar berunjuk rasa di gedung DPRD setempat. Mereka memprotes tidak adanya tindakan dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat meski seringkali ditemukan nelayan dari Kabupaten Sampang dan Pasuruan mencari ikan di perairan Kwanyar.
Padahal, dua tahun lalu sudah dilakukan kesepakatan antar perwakilan nelayan dari tiga kabupaten, yakni Bangkalan, Pasuruan, dan Sampang untuk menjaga batas perairan masing-masing dalam kegiatan mencari ikan bagi nelayan. Kesepakatan itu diambil setelah sering terjadi bentrok di tengah laut antar nelayan dari tiga kabupaten tersebut. (MG/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/
reff : http://perikanannews.blogspot.com/2010/08/keamanan-laut-intensifkan-patroli-di.html
EmoticonEmoticon