Mengetahui Tentang Ikhtiologi

Pengertian Iktiologi perikanan
Ikhtiologi merupakan suatu ilmu yang khusus mempelajari  ikan dari segala aspek kehidupannya, termasuk didalamnya bentuk luar atau morfologi, anatomi, fisiologi, taksonomi serta identifikasinya. 

Sedangkan ikan itu sendiri dapat didefinisikan sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin atau poikiloterm yang hidup dalm lingkungan air. Adapun pergerakan keseimbangan badan terutama menggunakan sirip dan umumnya bernafas dengan insang.

Baca Juga : Proses dan Teknik Pemindangan Ikan

Menurut (Alam Ikan 1), sejak abad XVIII ichtyologi telah berkembang meliputi beberapa cabang ilmu, antara lain :
  • Klasifikasi, yaitu melanjutkan upaya mencatat semua jenis ikan yang masih hidup maupun yang sudah berupa fosil, memasukkannya kedalam taksa dan menentukan nam ilmiahnya.
  • Anatomi, mempelajari struktur ikan secara makroskopik, embriologi serta perbandingan suatu jenis ikan dengan jenis ikan lainnya, termasuk fosil yang masih ada.
  • Evolusi dan genetik, mempelajari asal mula ikan, perkembangan ikan sebelumnya dan mekanisme perubahan ciri-ciri mereka.
  • Natural histori dan ekologi, mempelajari cara hidup dan habitat serta interaksi antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya dalam lingkungannya.
  • Fisiologi dan biokimia, mempelajari fungsi dan sistem organ, metabolisme, interaksi sistem pada tubuhnya, nonbilateral simetris, misalnya ikan ilat-ilat (Cyonoglossus monopus).
Ikan dapat didefenisikan sebagai binatang vertebrata yang berdarah dingin atau poikoloterm yang hidup dalam lingkungan air. Bentuk tubuh ikan akan beradaptasi dengan cara, tingkah laku dan kebiasaan hidup dalam suatu habitat hidup ikan. Ikan akan menyesuaikan diri dengan faktor fisika, kimia, dan biologis dari habitat yang bersangkutan, misalnya kedalaman air, suhu air, arus, pH, salinitas, dan makhluk-makhluk lainnya. Penyesuaian bentuk tubuh, cara bergerak, tingkah laku maupun kebiasaan makan hidup sesuai dengan habitatnya, bertujuan untuk menyesuaikan diri dalam mencari makan, atau untuk keselamatan hidupnya (Alam Ikan 2).

Baca Juga : Navigasi dan Komunikasi dalam Perikanan

Jenis Habitat - Habitat Ikan :
Air Tawar. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
  • Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.
Air Laut. Kedalaman lautan dibagi menjadi 3 lapisan zona, yaitu : Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
  • Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik, dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam. Sebaliknya, invertebrata mesopelagik berwarna ungu atau merah cerah.
  • Kedalaman 2000 m sampai 4000 m disebut batialpelagik, dihuni oleh ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak berpigmen khususnya hewan-hewan bentik. Tetapi ikan penghuni zona ini berwarna hitam kelam.
  • Air Payau. Air payau (estuarin) adalah badan-badan air dimana air tawar dari sungai bercampur dengan air asin dari laut. Estuarin itu terbentuk bila sungai mengalir masuk ke dalam laut. Karena estuarin merupakan zona transisi antara 2 macam lingkungan, yaitu : lingkungan air tawar dan lingkungan laut, maka merupakan ekoton. 
Baca Juga : Bagian Tubuh Anatomi Ikan

Ekoton berarti rumah atau tempat tinggal yang mempunyai hubungan harmonis dengan rumah atau tempat tinggal lainnya sehingga masing-masing berfungsi baik. Salinitas air estuarin berfluktuasi, dipengaruhi oleh musim, bahkan air pasang surut. Tanah di estuarin itu berlapis-lapis sesuai dengan tinggi rendahnya batas pasang surut, dan di daerah itu terdapat bermacam-macam fauna. 

Ikan-ikan diadrom berada dalam estuarin pada bulan-bulan tertentu, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Baik ikan-ikan yang hidup di estuarin maupun ikan-ikan pendatang (anadrom dan katadrom) sangat toleran terhadap perubahan salinitas dan lain-lain faktor (temperatur, pH, dan sebagainya). 

Ikan-ikan yang memang hidupnya di lingkungan estuarin antara lain : hering, karper, minaus.

Explanation :
Alam Ikan 1 : Lagler, et al. (1977)
Alam Ikan 2 : Djuanda, 1981

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. 
Semoga Bermanfaat


reff : http://www.alamikan.com/2012/10/ikhtiologi.html


Related video : Mengetahui Tentang Ikhtiologi


Previous
Next Post »